Ribuan Pelayat Penuhi Makam Masha Amini, Protes Antihijab Iran Masuk Hari ke-40

27 Oktober 2022 07:25

GenPI.co - Ribuan pelayat Iran berkumpul di makam Mahsa Amini, pada Rabu (26/10) untuk menandai 40 hari sejak kematiannya.

Para pelayat juga menyuarakan penentangan atas langkah-langkah keamanan yang meningkat sebagai bagian dari tindakan keras berdarah terhadap protes antihijab yang dipimpin perempuan.

"Matilah diktator", pria dan wanita meneriakkan di pemakaman Aichi di Saqez, kota asal Amini di provinsi barat Kurdistan, dalam video yang dibagikan secara online.

BACA JUGA:  Protes Antihijab Tulari Siswi Iran, Ayatollah Khamenei Dapat Jari Tengah

Amini, seorang warga Iran berusia 22 tahun asal Kurdi, meninggal pada 16 September, tiga hari setelah penangkapannya oleh polisi moral.

Dia ditahan  karena diduga melanggar aturan berpakaian bagi wanita saat mengunjungi Teheran bersama adik laki-lakinya.

BACA JUGA:  Donald Trump Simpan Dokumen Rahasia Iran dan China di Rumahnya

Kemarahan berkobar di pemakamannya bulan lalu dan dengan cepat memicu gelombang protes terbesar yang mengguncang republik Islam itu dalam hampir tiga tahun. 

Wanita muda dan siswi sekolah telah memimpin tuduhan itu, membakar hijab mereka dan menghadapi pasukan keamanan.

BACA JUGA:  Email Organisasi Nuklir Iran Diretas, Pelakunya Pendukung Protes Antihijab

Pada Selasa (25/10) malam, pihak berwenang meningkatkan langkah-langkah keamanan di Saqez.

Personel keamanan dkerahkan  di alun-alun pusat serta dilaporkan menutup pintu masuk ke kota.

Meskipun demikian, pelayat tetap nekat mendatangi makam Amini untuk menandai 40 hari sejak kematiannya, yang merupakan  akhir dari masa berkabung tradisional di Iran.

Kantor berita Iran Fars mengatakan sekitar dua ribu orang berkumpul di Saqez dan meneriakkan "Wanita, hidup, kebebasan".

Tetapi ribuan lainnya terlihat bergerak dengan mobil, sepeda motor, dan berjalan kaki di sepanjang jalan raya.

Dalam sebuah video yang dibagikan online oleh para aktivis dan kelompok HAM, mereka bahkan melalui ladang dan bahkan melintasi sungai, 

Dengan bertepuk tangan, berteriak, dan membunyikan klakson, para pelayat memadati jalan raya yang menghubungkan Saqez ke pemakaman yang terletak 8 km di luar kota.

"Tahun ini adalah tahun darah, Sayid Ali akan digulingkan," teriak sekelompok dari mereka dalam video yang diverifikasi oleh AFP.

Sayid Ali  sendiri ada;ah sebuah nama mengacu pada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

"Kurdistan, Kurdistan, kuburan fasis," yang lain terdengar bernyanyi dalam video lain yang dibagikan oleh para aktivis di Twitter.

Hengaw, yang memantau pelanggaran hak asasi di Kurdistan, mengatakan serangan sedang berlangsung di Saqez, Divandarreh, Marivan, Kamyaran dan Sanandaj, serta Javanrud dan Ravansar di provinsi barat Kermanshah.

Kelompok hak asasi yang berbasis di Norwegia mengatakan bintang sepak bola Iran Ali Daei dan Hamed Lak telah melakukan perjalanan ke Saqez "untuk mengambil bagian dalam pemakaman hari ke-40".

“Mereka telah menginap di Hotel Kurdi tetapi dibawa ke wisma pemerintah ... di bawah penjagaan pasukan keamanan", kata kelompok itu.

Daei sebelumnya mengalami masalah dengan pihak berwenang atas dukungan online-nya untuk protes Amini.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co