Rezim Iran Sudah Kehilangan Taring, Polisi Syariah Bubar Jalan

05 Desember 2022 07:25

GenPI.co - Rezim Iran sudah kehilangan taring di depan para demonstran dan dilaporkan telah membubarkan polisi syariah.

Media setempat pada Minggu (4/12) melaporkan, pembubaran tersebut setelah lebih dari dua bulan protes yang dipicu oleh penangkapan Mahsa Amini.

Perempuan etnis Kurdi berusia 22 tahun itu ditangkap polisi syariah dengan dugaan melanggar aturan berpakaian yang ketat di negara itu.

BACA JUGA:  Penampakan B-21 Raider, Pesawat Siluman Amerika Serikat yang Bikin Geger

"Polisi moralitas tidak ada hubungannya dengan peradilan dan telah dihapuskan", kata Jaksa Agung Mohammad Jafar Montazeri seperti dikutip kantor berita ISNA.

Laporan itu melanjutkan, komentar Montazeri  muncul di sebuah konferensi agama di mana dia menanggapi seorang peserta yang bertanya terkait pembubaran polisi syariah.

BACA JUGA:  Israel Dapat Gempuran Roket dari Gaza, Situasi Makin Panas

Sejak Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan monarki Iran yang didukung AS, telah ada semacam pemantauan resmi terhadap aturan berpakaian yang ketat untuk pria dan wanita.

Namun di bawah presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad, polisi syariah yang dikenal secara resmi sebagai Gasht-e Ershad atau "Patroli Bimbingan"  didirikan untuk "menyebarkan budaya kesopanan dan hijab".

BACA JUGA:  Pemerintah Iran Mulai Melunak, Undang-undang Hijab Ditinjau

Unit-unit tersebut didirikan oleh Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran, yang saat ini dipimpin oleh Presiden Ebrahim Raisi.

Mereka memulai patroli mereka pada tahun 2006 untuk menegakkan aturan berpakaian yang juga mewajibkan perempuan untuk memakai pakaian panjang.

Regu biasanya terdiri dari pria berseragam hijau dan wanita yang mengenakan cadar hitam, pakaian yang menutupi kepala dan tubuh bagian atas.

Unit itu juga memburu mereka yang memakai melarang celana pendek, jins robek, dan pakaian lain yang dianggap tidak sopan.

Pengumuman penghapusan unit tersebut dilakukan sehari setelah Montazeri mengatakan "baik parlemen maupun kehakiman sedang bekerja" mengenai masalah apakah undang-undang yang mewajibkan perempuan untuk menutupi kepala mereka perlu diubah.

Raisi mengatakan dalam komentar yang disiarkan televisi hari Sabtu bahwa republik Iran dan fondasi Islam secara konstitusional mengakar "tetapi ada metode penerapan konstitusi yang bisa fleksibel"

Iran menuduh musuhnya Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Inggris dan Israel, dan kelompok Kurdi yang berbasis di luar negeri, mengobarkan protes jalanan.

Lebih dari 300 orang tewas dalam kerusuhan itu, termasuk puluhan anggota pasukan keamanan, kata seorang jenderal Iran, Senin.

Organisasi non-pemerintah Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo pekn lalu mengatakan setidaknya 448 orang telah "dibunuh oleh pasukan keamanan dalam protes nasional yang sedang berlangsung".

Ribuan orang telah ditangkap, termasuk aktor dan pesepakbola terkemuka Iran.

Di antara mereka adalah aktor Hengameh Ghaziani, yang ditahan bulan lalu. Dia telah menerbitkan di Instagram video dirinya melepas penutup kepalanya. 

Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan, lapor kantor berita Iran.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co