GenPI.co - Korea Utara pada hari Selasa (20/12) panik terhadap penumpukan kekuatan militer Jepang dalam strategi keamanan yang baru.
Pyongyang menyebut langkah itu berbahaya dan bersumpah akan melakukan tindakan balasan.
"Tindakan bodoh Jepang yang berusaha untuk memuaskan niatnya yang berhati hitam, penumpukan senjata untuk invasi ulang,” kata juru bicara kementerian Luar Negeri Korea Utara dikutip dari KCNA.
Pejabat itu menambahkan bahwa Korea Utara akan mengungkapkan ketidaksenangannya dengan tindakan untuk menyoroti keputusan Jepang yang "salah dan sangat berbahaya".
Dia juga memperingatkan "rasa gemetar akan segera dirasakan".
Jepang pekan lalu mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua.
Tindakan tersebut menyusul ketegangan dengan China dan Korea Utara yang bermusuhan, dan invasi Rusia ke Ukraina, memicu kekhawatiran perang.
Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan Jepang telah secara efektif memformalkan "kemampuan untuk serangan pendahuluan" dengan strategi barunya.
Tindakan tersebut dikatakan akan membawa perubahan "radikal" pada lingkungan keamanan Asia Timur.
Kementerian tersebut juga mengkritik Amerika Serikat karena dianggap berkomplot dan menghasut skema persenjataan kembali dan invasi kembali Jepang.
Korea Utara mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak berhak mempertanyakan pertahanan negaranya.
Korea Utara telah menguji sejumlah rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dirancang untuk mencapai daratan AS, yang bertentangan dengan sanksi internasional.
Beberapa rudal Korea Utara telah terbang di atas Jepang, atau mendarat di perairan di dekatnya, menuai kecaman dari sekutu setia AS itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News