Hamas Desak Israel Bebaskan Marwan Barghouti, Dipandang Tokoh Pemersatu Palestina

04 Februari 2024 18:30

GenPI.co - Marwan Barghouti dipandang oleh sebagian warga Palestina sebagai Nelson Mandela, dan dia adalah kandidat utama untuk menjadi presiden Palestina di masa depan.

Dilansir AP News, dia juga merupakan tahanan dengan profil tertinggi yang ditahan oleh Israel.

Kini kebebasan Marwan Barghouti dipertaruhkan dalam perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

BACA JUGA:  Laznas Bakrie Amanah Salurkan Donasi Tahap 2 untuk Palestina

Para pemimpin Hamas pada hari Jumat menuntut agar Israel membebaskan Barghouti, pemimpin saingan politik utama kelompok militan tersebut, sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.

Tuntutan tersebut membawa perhatian baru kepada Barghouti, yang memainkan peran penting dalam politik Palestina bahkan setelah menghabiskan lebih dari dua dekade di balik jeruji besi.

BACA JUGA:  Bantu Palestina, TNI AL Kirim Makanan dan Minuman Produk Indonesia

Pembebasannya bisa menjadi landasan bagi terpilihnya dia pada jabatan nasional.

Langkah Hamas untuk membebaskannya tampaknya merupakan upaya untuk menggalang dukungan publik terhadap kelompok militan tersebut serta pengakuan atas statusnya sebagai tokoh pemersatu Palestina yang unik.

BACA JUGA:  Rizky Billar Lelang Mobil Pertama untuk Bantu Palestina, Harga Mulai Rp 250 Juta

Hamas ingin menunjukkan kepada rakyat Palestina bahwa mereka bukanlah gerakan yang tertutup.

"Mereka mewakili bagian dari komunitas sosial Palestina. Mereka berusaha terlihat bertanggung jawab,” kata Qadoura Fares, yang mengepalai Kementerian Urusan Tahanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan telah lama terlibat dalam negosiasi pembebasan tahanan.

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan menyerukan pembebasan Barghouti ketika mediator internasional mencoba mendorong Israel dan Hamas mencapai kesepakatan setelah hampir empat bulan perang.

Israel sedang mengupayakan pembebasan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Hamas menuntut diakhirinya serangan militer Israel yang menghancurkan dan pembebasan ribuan tahanan Palestina.

Perang pecah pada 7 Oktober, ketika pejuang Hamas menyeberang ke Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyeret 250 sandera kembali ke Gaza.

Serangan Hamas memicu kampanye darat dan udara Israel yang telah menewaskan lebih dari 27.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat , dan memicu bencana kemanusiaan di Gaza. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co