3 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Tunggu Dukungan Barat Melemah

20 Februari 2024 20:40

GenPI.co - Ketika invasi ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, beberapa analis memperkirakan hanya diperlukan waktu tiga hari bagi pasukan Rusia untuk merebut ibu kota Kyiv.

Dilansir AP News, ketika perang kini memasuki tahun ketiga, Presiden Rusia Vladimir Putin nampaknya berusaha mengubah kegagalan awal tersebut menjadi keuntungannya dengan menunggu waktunya.

Kemudian, menunggu dukungan Barat terhadap Ukraina melemah sementara Moskow mempertahankan tekanan militernya yang stabil di sepanjang garis depan.

BACA JUGA:  Presiden Ukraina Akan Tandatangani Perjanjian Keamanan dengan Jerman dan Prancis

Jangka waktu pemerintahan Putin yang lebih lama masih memiliki sisi buruknya, dengan konflik yang memakan banyak korban di Rusia karena terkurasnya sumber daya ekonomi dan militer serta memicu ketegangan sosial.

Bahkan, ketika kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang dipenjara menjadi pengingat akan tindakan keras kejam Kremlin terhadap Rusia. perbedaan pendapat.

BACA JUGA:  Ukraina Butuh Miliaran Dolar untuk Membangun Kembali Industri Pariwisata

Putin telah berulang kali mengisyaratkan keinginan untuk melakukan perundingan untuk mengakhiri pertempuran, namun memperingatkan bahwa Rusia akan mempertahankan keuntungannya. 

Awal bulan ini, ia menggunakan wawancara dengan mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson untuk mendesak Amerika Serikat mendorong “satelitnya” Ukraina ke dalam perundingan perdamaian, dan menyatakan bahwa “cepat atau lambat, kita akan mencapai kesepakatan.”

BACA JUGA:  Dukung Ukraina, Novelis Detektif Asal Rusia Ditahan

Beberapa perkembangan terakhir telah meningkatkan optimisme Kremlin.

Bantuan untuk Ukraina masih tertahan di Kongres AS, sementara sekutu-sekutu NATO berjuang untuk mengisi kesenjangan tersebut setelah serangan balasan Ukraina yang berkinerja buruk pada musim panas lalu. 

Keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk memberhentikan panglima militer populernya, Jenderal Valerii Zaluzhnyi , mengecewakan banyak orang di negara itu dan mengkhawatirkan sekutu-sekutu Baratnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co