Joe Biden Singgung Krisis Kemanusiaan, PM Israel Benjamin Netanyahu Pilih Bertahan

12 Maret 2024 14:50

GenPI.co - Presiden Joe Biden telah meningkatkan tekanan publik terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dilansir AP News, Biden memperingatkan bahwa dia “menyakiti Israel” dan berbicara terus terang tentang percakapan dengan pemimpin tersebut mengenai krisis kemanusiaan yang berkembang di Gaza.

Meskipun Biden makin menunjukkan rasa frustrasinya, para pejabat Israel dan analis Timur Tengah mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa Biden dapat mendorong Israel, setidaknya dalam jangka pendek, untuk secara mendasar mengubah cara mereka menuntut konflik.

BACA JUGA:  Joe Biden Didesak Segera Bertindak untuk Meringankan Penderitaan Warga Palestina

“Dia punya hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas,” kata Biden tentang Netanyahu dalam wawancara dengan MSNBC.

“Tetapi dia harus, dia harus, dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai akibat dari tindakan yang diambilnya. Dia terluka, dalam pandangan saya, dia lebih menyakiti Israel daripada membantu Israel.”

BACA JUGA:  Joe Biden Beri Isyarat Gencatan Senjata di Gaza, Israel dan Hamas Tetap Perang

Presiden berharap gencatan senjata diperpanjang pada awal bulan suci Ramadhan.

Pejabat pemerintahan Biden melihat kesepakatan mengenai gencatan senjata sementara dengan imbalan puluhan sandera sebagai langkah penting menuju penyelesaian konflik secara permanen.

BACA JUGA:  Joe Biden Khawatir Mobil Pintar China Jadi Alat Mata-mata, AS Lakukan Penyelidikan

Namun karena tidak adanya kesepakatan , Biden pekan lalu mengakui bahwa ia menjadi lebih khawatir mengenai prospek kekerasan di Yerusalem Timur. 

Bentrokan telah meletus selama Ramadhan dalam beberapa tahun terakhir antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di sekitar Kota Tua Yerusalem.

Biden akhir pekan ini memperingatkan Netanyahu bahwa serangan terhadap Rafah – tempat ratusan ribu pengungsi Gaza berkumpul – akan menjadi “garis merah” dan bahwa Israel “tidak bisa membiarkan 30.000 warga Palestina lagi tewas.” 

Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa komitmennya terhadap pertahanan Israel adalah sesuatu yang sakral. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co