Ukraina Arahkan Drone ke Pabrik dan Kilang Minyak Terbesar Rusia

03 April 2024 12:40

GenPI.co - Drone Ukraina menyerang salah satu kilang minyak terbesar Rusia dan pabrik drone di Provinsi Tatarstan, Rusia, kata para pejabat pada Selasa.

Dilansir AP News, serangan tersebut tampaknya merupakan serangan terdalam Kyiv di dalam wilayah Rusia sejak perang dimulai lebih dari dua tahun yang lalu.

Serangan terhadap fasilitas di dekat kota Yelabuga dan Nizhnekamsk, yang terletak sekitar 1.200 kilometer (745 mil) timur Ukraina, melukai 12 orang, kata otoritas regional Rusia.

BACA JUGA:  Rusia Meluncurkan Serangan 99 Drone dan Rudal ke Sistem Energi Ukraina

Dalam beberapa bulan terakhir, kilang dan terminal minyak Rusia telah menjadi target prioritas serangan pesawat tak berawak Ukraina, yang merupakan bagian dari peningkatan serangan di wilayah Rusia.

Pengembang drone Ukraina telah memperluas jangkauan senjatanya selama berbulan-bulan, seiring upaya Kyiv untuk mengkompensasi kelemahan senjata dan pasukannya di medan perang.

BACA JUGA:  Rusia Bersikeras Ukraina Terlibat dalam Serangan Mematikan di Gedung Konser Moskow

Kendaraan udara tak berawak juga merupakan pilihan yang terjangkau sementara Ukraina menunggu lebih banyak bantuan militer AS.

Saat ini, tidak ada pihak yang mampu melakukan banyak upaya di garis depan sepanjang sekitar 1.000 kilometer (620 mil).

BACA JUGA:  Setelah Kyiv, Rusia Targetkan Pengeboman di Wilayah Lain Ukraina

Pejabat keamanan dan intelijen Ukraina mengatakan mereka menargetkan “lokasi produksi drone” di Yelabuga, Tatarstan, menggunakan drone jarak jauh produksi Ukraina.

Tatarstan terkenal dengan tingkat industrialisasinya yang tinggi, dan sebuah pabrik di dekat Yelabuga dilaporkan telah membuat drone peledak Shahed rancangan Iran.

Para pejabat Ukraina juga mengatakan bahwa badan intelijen terlibat dalam serangan semalam terhadap kilang minyak Nizhnekamsk.

Para pejabat tersebut berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonimitas karena mereka tidak berwenang memberikan komentar secara terbuka.

Ini adalah klaim tanggung jawab yang jarang terjadi, karena para pejabat Kyiv biasanya menolak berkomentar mengenai serangan di wilayah Rusia, meskipun terkadang mereka merujuk secara tidak langsung pada serangan tersebut.

Associated Press tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Rusia umumnya menggunakan drone Shahed untuk serangan udara terhadap Ukraina, termasuk serangan besar-besaran yang mengerahkan hingga 90 drone sekaligus dalam upaya untuk melumpuhkan pertahanan udara. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co