Dukung Pengakuan Negara Palestina, Slovenia Tunggu Persetujuan Parlemen

01 Juni 2024 16:40

GenPI.co - Pemerintah Slovenia pada Kamis mendukung mosi untuk mengakui negara Palestina dan meminta parlemen untuk melakukan hal yang sama.

Dilansir AP News, Perdana Menteri Robert Golob mengatakan bahwa pemerintahnya telah mengirimkan proposal pengakuan tersebut ke parlemen, yang akan bersidang paling cepat minggu depan.

“Seluruh dunia harus bertindak ke arah perdamaian. Cara untuk mencapai perdamaian adalah solusi dua negara," kata Golob setelah sidang pemerintahan.

BACA JUGA:  Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Bakal Mengakui Negara Palestina

“Keputusan ini tidak ditujukan terhadap siapa pun, bahkan Israel, tetapi ini adalah pesan perdamaian,” tambahnya ketika bendera Palestina dikibarkan di kantor pusat pemerintah di Ljubljana, ibu kota Slovenia.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz berharap parlemen Slovenia menolak keputusan pemerintah tersebut.

BACA JUGA:  Lebih Banyak Bantuan Datang dari Dermaga AS untuk Warga Palestina

“Keputusan pemerintah Slovenia yang merekomendasikan Parlemen Slovenia untuk mengakui negara Palestina memberikan imbalan kepada Hamas atas pembunuhan, rudapaksa, mutilasi, pemenggalan, dan memperkuat poros kejahatan Iran sekaligus merusak persahabatan erat antara rakyat Slovenia dengan Israel,” dia berkata.

Persetujuan parlemen diperlukan agar langkah ini dapat diterapkan. Koalisi liberal Golob yang berkuasa memiliki mayoritas di majelis yang beranggotakan 90 orang dan pemungutan suara seharusnya hanya sekedar formalitas.

BACA JUGA:  Spanyol dan Irlandia Mengakui Negara Palestina, Hubungan Uni Eropa-Israel Memburuk

Keputusan pemerintah Slovenia ini diambil hanya dua hari setelah Spanyol, Norwegia, dan Irlandia mengakui negara Palestina, sebuah tindakan yang dikutuk oleh Israel.

Dengan langkah ini, Slovenia akan menjadi anggota ke-10 dari 27 negara Uni Eropa yang secara resmi mengakui negara Palestina.

Norwegia bukan anggota UE, namun kebijakan luar negerinya biasanya sejalan dengan blok tersebut.

Slovenia pertama kali memulai proses pengakuan pada awal Mei, namun mengatakan akan menunggu sampai situasi perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza membaik.

Golob mengatakan pekan ini bahwa dia mempercepat proses tersebut sebagai reaksi terhadap serangan terbaru Israel di Rafah, yang telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co