Presiden China Xi Jinping Akan Kunjungi Rusia untuk Menghadiri KTT BRICS

13 September 2024 21:30

GenPI.co - Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Rusia bulan depan untuk menghadiri pertemuan puncak blok ekonomi berkembang BRICS, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengonfirmasi pada hari Kamis.

Dilansir AP News, hal itu sebuah langkah yang diambil saat Moskow dan Beijing berupaya untuk melawan pengaruh global Barat.

Kunjungan Xi ke Rusia akan menjadi yang kedua sejak Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

BACA JUGA:  China Umumkan Latihan Gabungan Angkatan Laut dan Udara dengan Rusia

China mengeklaim mengambil posisi netral dalam konflik tersebut, tetapi telah mendukung pernyataan Kremlin bahwa tindakan Rusia diprovokasi oleh Barat, dan terus memasok komponen utama yang dibutuhkan oleh Moskow untuk produksi senjata.

Wang Yi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg pada hari Kamis dan keduanya memuji hubungan antara kedua negara.

BACA JUGA:  Rusia atau China Bisa Peroleh Pengaruh di Balkan Barat Jika Impian Uni Eropa Gagal

Menteri luar negeri China mengatakan bahwa Xi "dengan senang hati menerima" undangan Putin untuk menghadiri pertemuan puncak BRICS di kota Kazan, Rusia, pada bulan Oktober.

Putin, pada gilirannya, mengumumkan bahwa keduanya juga akan duduk untuk pertemuan bilateral di Kazan dan membahas berbagai aspek hubungan Rusia-Tiongkok, yang “berkembang cukup sukses” dan “di semua arah.”

BACA JUGA:  Manajer Timnas Indonesia Optimistis Bisa Raih Poin di Bahrain dan China

Xi terakhir kali mengunjungi Rusia pada Maret 2023 dan Putin membalasnya dengan perjalanannya sendiri ke China pada Oktober tahun itu.

Kedua pemimpin tersebut juga telah bertemu di Beijing pada Mei, tempat Putin melakukan perjalanan luar negeri pertamanya dalam masa jabatan presiden kelimanya, dan di Kazakhstan pada Juli.

Setelah melancarkan apa yang Kremlin sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, Rusia menjadi semakin bergantung secara ekonomi pada China karena sanksi Barat memutus aksesnya ke sebagian besar sistem perdagangan internasional.

Peningkatan perdagangan China dengan Rusia, yang mencapai total USD 240 miliar tahun lalu, telah membantu negara tersebut mengurangi sebagian pukulan terburuk dari sanksi tersebut.

Moskow telah mengalihkan sebagian besar ekspor energinya ke China dan mengandalkan perusahaan-perusahaan China untuk mengimpor komponen berteknologi tinggi bagi industri militer Rusia guna menghindari sanksi Barat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co