GenPI.co - Serangan udara militer Myanmar telah menewaskan 27 warga sipil dan melukai 30 lainnya, kata kelompok oposisi.
Dilansir AP News, serangan itu terjadi pada Jumat (14/3) pukul 3 sore di Desa Let Pan Hla di Kota Singu, sekitar 65 kilometer di utara Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu.
Pihak militer menolak berkomentar pada Sabtu (15/3).
Myanmar dilanda kekacauan sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, yang memicu pertentangan rakyat secara luas.
Setelah demonstrasi damai ditumpas dengan kekerasan, banyak penentang pemerintahan militer angkat senjata, dan sebagian besar wilayah negara itu kini terlibat konflik.
Pemerintah militer telah meningkatkan serangan udara terhadap Pasukan Pertahanan Rakyat pro-demokrasi bersenjata dan kelompok gerilya etnis minoritas.
Kedua kelompok tersebut terkadang melakukan operasi gabungan melawan tentara.
Pasukan perlawanan tidak memiliki pertahanan terhadap serangan udara.
Kota Singu direbut Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay (MDY-PDF), yang mendukung oposisi utama Myanmar.
Situasi di desa tersebut tidak dapat dikonfirmasi karena akses internet dan layanan telepon seluler sebagian besar terputus. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News