GenPI.co - Amerika Serikat (AS) sedang bekerja sama dengan Mesir guna mencegah negeri piramida tersebut melanjutkan kesepakatan pembelian pesawat tempur buatan Rusia.
Bukan hanya sekadar membujuk untuk tak melanjutkan kesepakatan tersebut, akan tetapi AS mengancam pemerintah Kairo dengan sanksi jika kesepakatan itu terjadi.
BACA JUGA: Militer Israel dan Iran Saling Serang di Suriah
Menurut pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Washington masih bekerja sama dengan Mesir untuk membahas kebutuhan pertahanannya, kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.
"Tetapi kami juga telah transparan dengan mereka dalam hal bahwa jika mereka mendapatkan platform Rusia yang signifikan, itu berpotensi risiko sanksi terhadap mereka." ungkapnya Kamis (21/11).
BACA JUGA: Aura Prabowo Luar Biasa, Menhan Ghana Sampai Lontarkan Pujian
Amerika Serikat selama beberapa tahun memberikan bantuan militer dan ekonomi senilai miliaran dolar kepada Mesir, sekutu lama militer AS yang mengoperasikan pesawat tempur F-16.
Namun, Mesir awal tahun ini meneken kesepakatan senilai 2 miliar dolar AS dengan Rusia terkait pembelian lebih dari 20 pesawat tempur Su-35.
BACA JUGA: Pesona Luna Maya Perlahan Bersinar: Dunia Hiburan Memang Kejam
Amerika Serikat pun langsung gentar dengan kesepakatan yang dibuat Mesir.
Tak menunggu lama AS langsung mengirim sinyal bahwa mereka dapat memberlakukan sanksi berdasarkan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yang menargetkan pembelian perlengkapan militer dari Rusia.
BACA JUGA: Vanessa Angel Blak-blakan: Bukan Rp 80 Juta, Sekarang Sudah Naik
"Ini sesuatu yang sepenuhnya belum kami selesaikan, tetapi mereka sangat sadar atas apa yang bakal menjadi risikonya." kata pejabat AS tersebut.
AS menyebutkan penggunaan pesawat tempur Su-35 dan sistem senjata Rusia lainnya dapat menimbulkan ancaman bagi kemampuan sebuah negara untuk melakukan operasi gabungan dengan militer AS dan negara NATO lainnya.
BACA JUGA: Di Hotel Mewah Pantai Anyer, Sosok Misterius Membangunkan Tidurku
Washington juga membuat ancaman serupa kepada Turki, yang telah memboyong sistem rudal pertahanan buatan Rusia namun belum mengoperasikannya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News