GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), untuk melakukan kerja sama di bidang investasi dan sejumlah bidang lainnya.
Menurut Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, bahwa kunjungan kali ini bertujuan untuk memperluas kerja sama di bidang investasi dalam bingkai persahabatan.
BACA JUGA: KPK Tak Bisa Geledah Kantor DPP PDIP, Ini Kata Pakar Hukum...
Fadjroel mengungkapkan, bahwa Uni Emirat Arab menjatuhkan kepercayaan investasi kepada Indonesia.
"Indonesia sebagai negara yang makin kuat dan maju, dengan situasi politik yang kondusif telah terpilih sebagai Most Preferred Emerging Market di tahun 2020," bebernya sebelum keberangkatan Presiden Jokowi ke UEA dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta, Minggu (12/1).
BACA JUGA: Mulan Jameela Blak-blakan Bongkar Sifat Ahmad Dhani, Ternyata Ini
Di Uni Emirat Arab, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi untuk membahas perjanjian bilateral kedua negara.
"Presiden Jokowi juga akan menjadi pembicara kunci (Keynote Speaker) di acara Abu Dhabi Sustainability Week," katanya.
BACA JUGA: Menko Polhukam Bongkar Megakorupsi Lebih Besar dari Jiwasraya
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan lawatan kerja luar negeri pertama kepala negara tersebut dilakukan untuk 'menjemput' investasi senilai 4 miliar dolar AS atau Rp54 triliun (kurs Rp13.500 perdolar AS) dari Uni Emirat Arab.
Setidaknya ada empat Memorandum of Understanding (MoU) investasi akan ditandatangani, di antaranya kerja sama proyek Kilang Balikpapan antara perusahaan minyak dan gas Mubadalah dengan PT Pertamina (Persero).
BACA JUGA: Strategi Cool Menhan Prabowo Tokcer, Ini Rencana Khusus di Natuna
Selain itu, ada juga proyek Kilang Balongan yang akan dikerjakan Pertamina bersama dengan perusahaan asal UEA, Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).
Ketiga, kontrak kerja antara Enterprice Global Alumunium (EGA) dengan Indonesia Asahan Indonesia (Inalum).
BACA JUGA: Jika Pria Katakan Ini, Dijamin Bikin Wanita Meleleh Tak Karuan
Dan terkahir, proyek kerja antara PT PLN (Persero) dan Masdar untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata.
Menlu Retno menambahkan selain investasi, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Mohammed bin Zayed.
BACA JUGA: Kekuatan Tak Kasatmata itu Membawaku ke Laut Dalam
Kerja sama juga akan diperluas ke urusan agama Islam dan wakaf di mana ada enam MoU yang akan ditandatangani.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News