Pasien Virus Corona di China Mulai Frustrasi, Sungguh Mencekam...

07 Februari 2020 03:15

GenPI.co - Cepatnya penyebaran virus corona di China dan kurangnya sumber daya medis, mendorong orang-orang untuk menggunakan cara tidak biasa untuk memperoleh pengobatan. 

BACA JUGA: Prabowo dan Puan Bisa Keok Pilpres 2024 Jika Pasangan Ini Maju

Salah satunya yakni dengan meminta obat ke pasien HIV. Sebelumnya, otoritas kesehatan China menyatakan belum ada obat yang efektif untuk virus yang telah menewaskan lebih dari 500 orang di negara itu.

BACA JUGA: BKN Siap Proses NIP PPPK, 51 Ribu Honorer K2 Langsung Semringah 

Meskipun belum ada bukti dari uji klinis, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan obat HIV yakni lopinavir/ritonavir dapat digunakan untuk pasien virus corona.

Akan tetapi, lembaga tersebut tidakmenjelaskan lebih lanjut bagaimana obat-obatan itu bisa membantu.

BACA JUGA: Rusia Gempur Idlib Suriah, Pasukan Amerika dan Inggris Siaga

Hal tersebut akhirnya memicu serbuan, terutama untuk Kaletra atau juga dikenal dengan Aluvia, satu-satunya versi lopinavir/ritonavir yang diperdagangkan secara bebas di China.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Dilarang Maju Pilpres 2024, Ini Alasan Analis...

Obat yang saat ini diburu pasien virus corona itu biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah HIV dan AIDS.

Sementara bulan lalu AbbVie menyatakan, China telah menguji obat tersebut untuk mengobati gejala virus corona.

BACA JUGA: Ini Jadwal Pencairan Gaji ke-13 dan 14, Honorer K2 PPPK Semringah

Saat ini Devy (38), seorang pekerja lepas di Provinsi Shandong yang menolak menyebutkan nama keluarganya, adalah salah satu dari ratusan orang yang menghubungi penderita HIV untuk meminta obat.

BACA JUGA: Nasib Honorer K2 dan Non-Kategori Bisa Tuntas, Ini Solusi DPR...

Meskipun tidak bepergian ke Provinsi Hubei atau Wuhan yang menjadi pusat penyebaran wabah, ia semakin khawatir entah bagaimana tertular virus corona setelah dokter menemukan gejala-gejala pneumonia pada tubuhnya. 

BACA JUGA: Menteri Era SBY Hingga Anak Orang Kaya Indonesia Dipanggil Istana

Devy juga memiliki gejala lain yang berhubungan dengan virus corona, seperti demam dan mual.

Karena putus asa dan khawatir, Devy pun mendengar dari temannya bahwa seorang pria dengan HIV-positif, yang dijuluki "Brother Squirrel" menawarkan Kaletra secara cuma-cuma, bagi orang-orang yang diduga terjangkit virus corona tipe baru. Devy pun akhirnya menerima 30 pil.

BACA JUGA: Rusia Mulai Kirim Roket S-400 ke India, Amerika Kalang Kabut...

"Ketika Anda ditinggalkan sendiri, melihat bayangan kematian dari jauh, saya rasa tidak ada seorang pun bisa merasa tenang," beber Devy kepada Reuters melalui sambungan telepon.

BACA JUGA: Maaf... Aku Bermain Api dengan Suamimu

Bahkan setelah dites negatif terjangkit virus, Devy masih percaya bahwa mendapatkan Kaletra adalah pilihan tepat. 

"Anda bisa mencoba berbagai hal untuk menyelamatkan dirimu kan?" ungkap Devy.

Sementara itu, Brother Squirrel, yang bernama asli Andy Li, mengatakan pada Reuters, bahwa ia berusia 30 tahun dan memilih julukan itu karena ia menimbun obat untuk penyakitnya sama seperti "tupai menimbun kacang".

Setelah mendengar komentar otoritas kesehatan China tentang Kaletra, Li dan beberapa penderita HIV lainnya mengumpulkan sekitar 5.400 tablet Kaletra dalam waktu kurang dari seminggu. 

Mereka kemudian menawarkan obat itu ke media sosial mirip Twitter China, Weibo.

"Kami merasa seperti di organisasi untuk misi militer," jelas Li.

Li mengingat kembali saat ratusan pesan membanjiri akun media sosialnya, membuatnya hampir tidak ada waktu untuk tidur atau makan selama tiga hari pertama hingga semua pil itu dikirimkan.

"Banyak orang membutuhkan obat itu dan saya tidak ingin membuang waktu. Waktu adalah hidup," ujar Li kepada Reuters.(ant) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co