GenPI.co - Namanya Chen Quishi, seorang mantan advokat hak asasi manusia yang berlaih profesi menjadi jurnalis video. Chen tiba-tiba menghilang setelah merilis kondisi sebenarnya yang terjadi di Wuhan, China selama virus Corona merebak.
Chen mengunggah video online, berbagi foto dan kisah dramatis dari dalam Wuhan, kota begitu terisolasi dan hampir terputus dari bagian lain negara itu.
BACA JUGA: Selain Chen, Orang ini Juga Lenyap Usai Ungkap Fakta Corona Wuhan
Dari pusat wabah, Chan bertekat membagikan apa yang terjadi sama krisis terjadi. Video-video reportase mereka ditonton oleh ribuan oran dari seluruh dunia, yang isinya seringkali fakta sebenarnya yang berusaha ditutuip-tutupi oleh pemerintah sebenarnya.
Ia mengunjungi rumah sakit demi rumah sakit, bahkan bicara dengan para pasien mengenai fakta yang terjadi.
Namun beberapa waktu belakangan, kanal Youtube Chen menjadi sepi. Tidak ada pembaruan apa-apa. Orang-orang mulai bertanya, khawatir jurnalis nekat ini hilang untuk selamanya.
Dilansir dari BBC, pada 7 Februari, sebuah video muncul di akun Twitter-nya - yang saat ini dikelola oleh seorang teman. Video itu menampilkan ibu Chen, yang mengatakan ia telah hilang sehari sebelumnya.
Dalam sebuah video lain yang diunggah ke Youtube, teman Chen bernaa Xu Xiaodong menduga ia telah dikarantina secara paksa.
BACA JUGA: Warga Asing Bawa Virus Corona ke Mesir
Chen Quishi sendiri adalah seorang jurnalis yang begitu menonjol di negaranya. Ia dikenal tidak segan-segan menempatkan dirinya dalam risiko demi mandapatkan fakta yang menurutnya layak diketahui orang banyak.
Ia semakin terkenal setelah meliput aksi demo masal di Hong Kong pada Oktober lalu. Aksinya itu membuat ia dibidik oleh pemerintah China. Akun media sosial China-nya yang memiliki lebih dari 700 ribu pengikut pun turut dihapus.
Hingga kini pemerintah China belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hilangnya Chen Quishi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News