Kisah Nyata: Malcolm Mengaku Sering Begituan dengan Lumba-Lumba

23 Maret 2020 06:45

GenPI.co - Memang kisah ini sangat di luar logika, ini bukan kisah cinta, tapi nafsu atau kelakuan menyimpang dari seorang manusia.

Bayangkan bila cinta antara manusia dan lumba-lumba bisa sampai melakukan begituan.

BACA JUGA: Virus Corona Mengganas, Terawang Mbah Mijan: Saya Merinding...

Seorang yang bernama Malcolm Brenner mengaku mempunyai perasaan cinta yang tak terkendali dengan lumba-lumba yang dia beri nama Dolly.

Kisah nyata itu terjadi pada 1970-an. Saat itu Malcolm masih berusia muda. 

BACA JUGA: Ramalan Keberuntungan, 5 Zodiak Ini Dapat Rezeki Tak Terduga

Malcolm saat itu bekerja sebagai fotografer di sebuah taman hiburan di Sarasota, Florida, Amerika Serikat (AS).

Malcolm memiliki akses untuk mengambil foto lumba-lumba di kolam. Dia pun sering berenang dengan lumba-lumba.

BACA JUGA: Amat Sensitif, 3 Zodiak Ini Sangat Manja dan Mudah Menangis

Malcolm pun mengakui hubungan dengan Dolly makin dekat. Namun, Malcolm saat itu belum berpikir bodoh.

Seperti dalam novel berjudul Wet Goddes yang ditulisnya, Malcolm mengaku masih menganggap Dolly sebagai hewan.

BACA JUGA: Khasiat Air Lemon Sangat Luar Biasa, Ibu Hamil Wajib Mengonsumsi

"Kali pertama dekat dengannya, saya tidak tertarik," jelas Malcolm sebagaimana dilansir Daily Mirror, Sabtu (21/3).

Namun, ternyata lama-kelamaan ada cinta yang tumbuh di dada Malcolm. Dia selalu merasakan rindu jika tidak bertemu lumba-lumba di tempatnya bekerja.

BACA JUGA: Di Iran Setiap 10 Menit, 1 Orang Meninggal Karena Virus Corona

Setelah berjalan sekian lama, cinta di dalam dada Malcolm tumbuh. Dadanya selalu bergetar setiap berdekatan dengan mamalia itu.

Apalagi menurut pengakuan Malcolm, dirinya selalu dirayu oleh Dolly. Peristiwa begituan akhirnya terjadi ketika taman hiburan ditutup pada suatu malam.

Pada saat keadaan sepi itulah, Malcolm begituan dengan lumba-lumba untuk kali pertama. 

BACA JUGA: Awas... Penyebaran Virus Corona Paling Bahaya Lewat Batuk Kering

Lantas benarkah Malcolm mengada-ada dengan cerita dalam novelnya?

Tidak. Malcolm mengakui, bahwa justru menjadikan novelnya sebagai alat untuk membangun kesadaran masyarakat.

"Saya menulis buku ini untuk lumba-lumba. Sebab, kita sering salah memperlakukannya dengan menempatkan mereka di tempat yang salah," pungkas Malcolm.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co