Luar Biasa, Obat dari Israel Tampak Manjur Lawan Virus Corona

17 April 2020 03:16

GenPI.co - Wabah virus corona (covid-19) memang telah membuat sebagian besar negara di dunia ampun-ampunan.

Meski, hingga kini belum ada vaksin yang pasti dalam penyembuhan virus mematikan tersebut, ternyata perkembangan untuk menemukan vaksin itu terus mengalami kemajuan yang pesat.

BACA JUGA: Korban Virus Corona Berjatuhan, Paranormal Mbah Mijan Lakukan Ini

Saat ini kabar baik hadir dari tim peneliti dari Universitas Bar Ilan di Israel, tim ini berhasil mengembangkan metode diagnosa covid-19 dari jarak jauh menggunakan sinar laser.

Selain itu kabar baik kedua yakni ada dua pasien covid-19 di Israel yang menunjukkan perkembangan signifikan setelah diberi obat bernama opaganib buatan RedHill Biopharma Ltd.

BACA JUGA: Prediksi Rasi Bintang, 3 Zodiak Ini Bisa Kaya Raya di Usia Muda

Untuk metode diagnosa, alat tersebut mampu melakukan pengindraan dari jarak puluhan meter, serta mendeteksi perubahan gerakan dalam jaringan yang terdampak oleh penyakit tersebut.

Berbagai gejala, seperti suara paru-paru yang kasar (rhonchus), demam, dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah dapat dideteksi menggunakan alat tersebut.

BACA JUGA: Bikin Penasaran, 3 Zodiak Ini Paling Sulit Diluluhkan Hatinya

"Dari jarak jauh, alat kami dapat melakukan pengindraan terhadap gerakan berskala nano dalam jaringan di samping pembuluh darah, serta mendeteksi perubahan gerakan yang dihasilkan dari parameter-parameter tersebut," kata para peneliti, Minggu (12/4).

Tim tersebut menjelaskan, kapabilitas metode baru untuk melakukan diagnosis dari jarak jauh ini dapat menurunkan risiko infeksi para staf medis.

BACA JUGA: Kepribadian Introvert, 3 Zodiak Ini Memiliki Imajinasi Hebat

Sementara itu, obat bernama opaganib buatan RedHill Biopharma Ltd kini menjadi perbincangan hebat. Laman Jerusalem Post mengabarkan, RedHill memberikan obat eksperimen itu kepada dua pasien covid-19 pada pekan lalu. 

Perusahaan biofarmasi Israel itu menjelaskan, bahwa pasien yang diberi opaganib menunjukkan perkembangan signifikan hanya dalam beberapa hari.

"Kami sangat terdorong temuan awal yang menunjukkan perbaikan klinis pada pasien pertama covid-19 yang diobati dengan opaganib," ujar Mark L. Levitt, MD, Ph.D selaku direktur medis di RedHill.

Kedua pasien itu semula menderita gejala pernapasan akut akibat terinfeksi virus corona. Kendati sudah dalam perawatan intensif, kedua pasien itu mengalami hipoksia sehingga membutuhkan oksigen tambahan.

"Harapan kami adalah bahwa mekanisme unik dari opaganib dengan aktivitas antivirus dan anti-inflamasi akan membantu para pasien COVID-19 mengurangi peradangan paru-paru, dengan demikian mencegah penyakit berkembang ke tahap yang membutuhkan ventilasi mekanis," tutur Levitt.

Berdasarkan penelitian tersebut, bahwa opaganib merupakan entitas kimia baru untuk melawan virus, kanker dan inflamasi. Obat tersebut dikonsumsi secara oral.

"Kami berkomitmen untuk memperluas ketersediaan opaganib di bawah compassionate use (pengobatan menggunakan obat yang tidak sah, red) pada rumah sakit dan negara-negara serta berharap pengbatan ini berpotensi menguntungkan pasien covid-19," pungkas Levitt. (xinhua/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co