Waspada! Virus Corona Mulai Sebabkan Kematian Anak

14 Mei 2020 06:35

GenPI.co - Para dokter di Amerika Serikat telah membunyikan alarm tentang kondisi baru diduga terkait dengan coronavirus. Kondisi ini diyakini telah menyebabkan kematian seorang bocah lelaki berusia 14 tahun di Inggris.

BACA JUGA: Jerinx SID Beberkan Isi WhatsApp Ahmad Dhani, Waduh...

Di New York, sekitar 100 kasus dugaan sindrom inflamasi telah dilaporkan. Lebih dari separuh anak-anak yang terkena dampaknya berusia sekitar 5-17 tahun.

Para petugas medis mengatakan sindrom itu mirip dengan penyakit Kawasaki yakni penyakit peradangan langka yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun dan juga dikaitkan dengan wabah covid-19, seperti dilansir dari Mirror.

Pada awal pandemi, anak-anak dianggap lebih kecil kemungkinan terkena virus mematikan, yang menyerang populasi lansia. 

BACA JUGA: Artis Cantik Ini Menjadi Selir Kim Jong Un

Namun, dokter di Inggris juga telah mengungkap penyakit baru yang mereka gambarkan sebagai penyebab suhu tinggi, pembengkakan dan ruam merah, dan cukup serius untuk memerlukan perawatan rumah sakit segera.

Setidaknya tiga anak diyakini telah meninggal karena masalah sindrom baru dan langka di New York, Gubernur negara bagian Andrew Cuomo mengatakan kepada media berita AS bahwa Rumah sakit di Inggris juga telah diberitahu terkait fenomena baru yang dikaitkan dengan coronavirus setelah adanya kasus di ibukota.

BACA JUGA: Katanya Cinta, Ternyata 3 Zodiak Ini Terlalu Sering Menyakiti

Bocah 14 tahun, yang tidak memiliki penyakit bawaan meninggal di Rumah Sakit Anak Evelina London di London. Setelah dilakukan pengecekan anak tersebut meninggal positif terkena virus corona.

Setidaknya 40 anak sekarang telah dirawat karena penyakit "hiper-inflamasi" setelah berpotensi tertular covid-19 di rumah sakit spesialis.

Dari delapan anak pertama, berusia empat hingga 14 tahun, yang dirawat di Evelina, tujuh membutuhkan penggunaan ventilator.

BACA JUGA: Virus Corona Kian Mengganas, WHO Beri Kabar Baik Ini

Empat dari delapan tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang dicurigai atau dikonfirmasi memiliki virus. Beberapa anak mengalami sakit perut yang parah dan telah menjalani operasi untuk dugaan apendisitis. Beberapa mengalami syok dengan tekanan darah rendah.

Dokter di Evelina mengatakan kasus tersebut terlihat pertama dari penyakit radang pada anak-anak di sekitar pertengahan Maret, tak lama sebelum Inggris mengalami lockdown. 

Mereka anak-anak memiliki gejala yang tumpang tindih dengan Kawasaki, dan menampilkan demam tinggi, mata merah, ruam dan tangan dan kaki bengkak.

Dokter menyebut kondisi itu "pediatrik multisystem inflammatory syndrome" dan masih menyelidiki bagaimana dan mengapa tampaknya secara eksklusif memengaruhi anak-anak.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co