WHO Terpaksa Jujur, Akui Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

11 Juli 2020 06:24

GenPI.co - WHO merilis soal virus corona terbaru melalui dokumen berjudul Transmission of SARS-Cov-2: implication for infection prevention precautions. 

Dokumen tersebut memaparkan data ilmiah tentang transmisi SARS-CoV-2 penyebab covid-19.

BACA JUGA: Jahe Campur Bawang Putih Ternyata Khasiatnya Mencengangkan

Ternyata penularan virus corona dapat melalui kontak langsung, air liur, fomite, fecal-oral, darah, penularan dari ibu ke anak, dari hewan ke manusia. 

Dan informasi terbaru dapat melalui airbone atau udara. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian ilmiah yang membuat semua orang harus lebih waspada.

Pada situs resmi WHO, paparan penularan virus corona lewat udara dapat dikombinasikan dengan penularan di dalam ruangan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk waspada. 

BACA JUGA: Keberuntungan Ajaib, 5 Zodiak Bakal Dapat Rezeki Tak Terduga

Adapun penyebarannya berada di restoran, pusat kebugaran, hingga di ruang kerja. Ruangan atau tempat umum yang tidak memiliki ventilasi adalah tempat penyebaran tertinggi.

Penyebab terjadinya ini dari udara yang diembuskan melalui teori fisika yang dialirkan dapat menghasilkan hipotesis tentang kemungkinan mekanisme transmisi SARS-CoV-2, melalui aerosol. 

BACA JUGA: Meski Pelit, Tapi 6 Zodiak Ini Bisa Kaya dan Masa Tua Bahagia

Teori ini menunjukkan jika sejumlah droplet dapat menghasilkan aerosol mikroskopis (<5 μm) dengan cara menguap, Orang yang sedang berbicara menghasilkan aerosol yang diembuskan. 

Inilah sebabnya orang rentan menghirup aerosol dan dapat terinfeksi, jika aerosol tersebut mengandung virus corona.

Hal tersebut akhirnya mengakhiri polemik yang beredar di dunia. Sebab, selama ini WHO selalu menyangkal dan mengatakan jika virus ini menyebar melalui percikan atau droplet yang dikeluarkan manusia dari hidung dan mulut.

Temuan bahwa virus ini bisa menyebar lewat udara pertama kali disampaikan melalui jurnal Clinical Infectious Diseases yang disusun oleh 239 ilmuwan dari 32 negara.

Jurnal tersebut menguraikan bagaimana partikel terkecil dari virus bisa bertahan cukup lama di udara sebelum akhirnya masuk melalui saluran pernapasan.

Atas temuan itulah sekelompok peneliti ini mendesak WHO untuk segera menerbitkan panduan baru dalam upaya penyebaran virus yang sudah menyebar di seluruh dunia ini.

"Kami ingin mereka (WHO) mengakui bukti yang kami temukan," ungkap Jose Jimenez, ahli kimia dari University of Colorado yang ikut dalam penelitian.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co