Trump dan Rakyat Amerika Serikat Takut Bahaya Raksasa Online

04 Agustus 2020 07:31

GenPI.co - Masyarakat Amerika Serikat perlahan mulai mengkhawatirkan kekuatan raksasa online yakni Apple, Facebook, Google dan Amazon. 

Hal itu, karena mereka berspekulasi kekuatan raksasa online malah disalah gunakan, tetapi para pemimpin perusahan tersebut dengan tegas membantahnya.

BACA JUGAUsai Prabowo ke Turki, Mendadak Presiden Erdogan Telepon Jokowi

Berdasarkan survei yang dilakukan Pew Research pada Juni mengungkapkan 72 persen orang dewasa berpendapat, perusahaan online raksasa punya kekuatan besar dan berpengaruh apalagi dalam bidang politik.

Sedangkan, survei oleh Accountable Tech/GQR Research pada Juli lalu mendapatkan hasil 85 persen perusahaan raksasa online itu memiliki kekuatan terlalu besar. 

Kalau Morning Consult berpendapat, 65 persen rakyat AS penghasilan perusahaan tidak disalurkan untuk para pengguna ketimbang perusahaan kecil.

BACA JUGA: 4 Shio Penuh Hoki, Akan Kembali ke Puncak Kejayaan

Akan tetap, masyarakat hingga kini masih asyik menikmati berbagai produk keluaran perusahaan online besar tersebut.

Untuk itu, sebagian besar masyarakat AS yang direpresentasikan dari perwakilan di parlemen sangat ingin dominasi perusahan besar itu diakhiri. 

Berdasarkan survei oleh Center for Growth dan Opportunity/YouGov sebanyak 44,4 persen menyuarakan, pemerintah segera mengurangi perusahan tersebut.

Sedangkan itu, Partai Demokrat lewat para anggota parlemen memandang perusahan besar itu sangat menekan perusahaan kecil. Sebab, membentuk adanya kompetisi yang tidak sehat dan ekonomi tidak kompetitif.

BACA JUGAKhasiat Bawang Putih Tunggal Memang Sangat Mencengangkan

Di lain pihak, Partai Republik juga menyuarakan pendapat bahwa perusaahan besar tersebut tidak memiliki nilai nasionalisme dan patriotisme. Apalagi, para perusahaan besar dinilai sangat ramah dengan China.

Presiden AS Donald Trump sudah sejak lama mengeluhkan kekuatan perusahaan besar itu. Untuk itu, dirinya meminta Kongres supaya bisa menciptakan keadilan bagi perusahaan teknologi.

"Jika tidak mampu, saya akan melakukannya dengan Perintah Eksekutif," ancam Presiden Amerika.

Pandangan analis teknologi dari Wedbush Securities bahwa sebuah kongres tidak akan kuat menekan dan bersatu perusahaan raksasa itu.

"Kita berpikir bahwa legislasi hanya akan menciptakan pembatasan terhadap perusahaan tersebut dalam melakukan bisnis atau hanya menciptakan pajak besar atau aturan baru terkait konsentrasi pasar," katanya.

Anggota kongres David Ciciline dari Demokrat menyatakan, perusahan raksasa sangat memiliki kekuatan yang destruktif dan juga memiliki strategi ekspansi yang jahat. Yakni, dengan mengupayakan monopoli yang diusung.

"Perlu adanya perubahan dan perlunya aturan," katanya. 

Sementara, Bos Amazon Jeff Bezos menyatakan bahwa dunia sangat butuh perusahaan besar. Kalau Apple, Facebook dan Google berpandangan perusahaan miliknya mengutamakan inovasi.

Baginya semua itu punya alasan agar tidak ingin dikontrol oleh negera. Sebab, AS adalah negara kapitalis yang punya modal besar dapat menguasi kehidupan rakyat luas.

Mark Zuckerberg dari Facebook, Bezos dari Amazon, Sundar Pichai dari Google dan Tim Cook dari Apple, kompak memyuarakan bahwa mereka tidak melakukan hal ilegal, karena tetap menerapkan nilai-nilai yang ada di AS ketika menjalankan perusahaan.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co