GenPI.co - Negara Islam geger. Penyebabnya adalah sebuah kejadian tak terduga yang berembus dari Arab Saudi.
Kabar mengejutkan itu datang dari putra mahkota Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, Pangeran Mohammad bin Salman yang telah merencanakan sebuah pertemuan rahasia dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA: Takdirnya Boros, 3 Zodiak Jadi Susah Menabung Meski Banyak Uang
Menurut sumber yang dirahasiakan identitasnya, dalam pertemuan rahasia tersebut, Presiden Donald Trump dan pemimpin Arab Saudi serta Israel direncanakan melakukan jabat tangan wajib sebagai simbolis dari perkembangan hubungan di antara ketiga negara tersebut.
Pertemuan rahasia itu sejatinya akan dilangsungkan saat ini di Washington, Amerika Serikat, Kamis (27/9). Namun, Pangeran Mohammad telah membatalkan pertemuan rahasia itu secara mendadak setelah rencana besar tersebut bocor, seperti dikutip dari Middle East Eye.
BACA JUGA: Meski Tak Cantik, 4 Zodiak Ini Sangat Cocok Jadi Istri Idaman
Terjadinya pembatalan pertemuan rahasia Pangeran Muhammad dengan Netanyahu terjadi hanya sehari setelah Uni Emirat Arab membatalkan pertemuan dengan Amerika dan Israel.
Pertemuan tripartit itu rencananya dilangsungkan Jumat sebagai kelanjutan dari kesepakatan damai UEA dengan Israel.
Belum jelas apakah pertemuan rahasia itu terkait dengan operasi senyap yang sedang digelar Badan Intelijen Nasional Israel (Mossad) untuk menggiring negara-negara Islam berdamai dan menormalisasi hubungan.
BACA JUGA; Prabowo Dikritik Mantan Jenderal Karena Beli Barang Bekas Terus
Hanya saja disebutkan, pertemuan rahasia itu memang mengarah ke tujuan operasi rahasia Mossad itu.
Saat ini, Israel memang sedang membangun kekuatan baru untuk melawan kekuatan Turki dan Iran. Mossad menjadi alat Israel menggapai cita-cita itu.
Salah satu negara yang berhasil diperdaya Mossad agar berdamai dengan Israel adalah Uni Emirat Arab. Dan selanjutnya Mossad menargetkan 4 negara Muslim lainnya mulai dari Bahrain, Maroko, Oman dan Sudan.
Kenyataannya saat ini belum terjadi kesepakatan damai antara Arab Saudi dan Israel. Sebab jika terjadi, maka Pangeran Mohammad telah bertentangan dengan sikap Pangeran Arab lainnya, yakni Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz Al Saud.
Pasalnya Pangeran Faisal telah menyatakan sikap bahwa Kerajaan Arab Saudi tak akan melakukan perdamaian dengan Israel, sebelum Israel berdamai dengan Palestina dan membebaskan Palestina dari penjajahan.
"Perdamaian harus dicapai dengan Palestina. Setelah itu tercapai, semuanya mungkin," jelas Pangeran Faisal, Kamis (20/8) di Berlin, Jerman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News