Media Australia Ingatkan Jokowi, Hati-hati Tangani Habib Rizieq

15 November 2020 03:33

GenPI.co - Kabar kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia ternyata juga menjadi sorotan media asing.

Salah satu media Australia, The Australian blak-blakan menulis berita terkait tuntutan pidana Habib Rizieq hingga menyinggung tentang tindakan asusila (13/11).

BACA JUGA: Skenario Istana Mengerikan, Gatot Nurmantyo Pegang Rahasia Ini

"Lebih dari tiga tahun setelah dia melarikan diri dari Indonesia dan serangkaian tuntutan pidana, termasuk salah satu penyebaran gambar-gambar asusila," tulis The Australian.

"Pemimpin Islamis terkenal Rizieq Shihab telah kembali ke sambutan pahlawan yang gembira untuk mendeklarasikan revolusi moral di negara Muslim paling padat penduduknya di dunia," tambahnya.

Media tersebut menuliskan para pendukung yang menjemput Rizieq tidak mempedulikan aturan covid-19. 

BACA JUGA: Istana Bongkar Isu Kriminalisasi Ulama, Moeldoko: Siapa Ulamanya?

Selain itu The Australian juga menulis bahwa pada puncaknya, kampanye anti-Ahok yang kemudian dikenal sebagai gerakan 212 telah mengguncang asumsi lama Indonesia sebagai negara pluralis dan Presiden Muslim moderat Joko Widodo (Jokowi).

"Dalam satu tahun setelah Ahok dipenjara, polisi telah mengajukan apa yang oleh banyak pendukung dikatakan sebagai kasus palsu terhadap Rizieq, yakni kasus melanggar undang-undang pornografi melalui pertukaran pesan dengan seorang wanita," tulis The Australian.

BACA JUGA: Reshuffle Kabinet: 10 Menteri Out, Mahfud MD Diganti Pertama

"Termasuk gambar asusila yang kemudian bocor dan diedarkan secara daring, dan kasus lain untuk menghina ideologi negara, Pancasila," imbuhnya.

Media Australia juga mengingatkan Presiden Jokowi untuk berhati-hati dalam menangani Habib Rizieq dan tokoh oposisi lainnya.

"Ada banyak orang yang tidak senang dengan pemerintahan ini dan bahaya bagi Jokowi dengan FPI adalah jika dia terlalu agresif terhadap Rizieq dia akan membantu mengkonsolidasikan kekuasaannya sebagai lokus oposisi,” ujar Ian Wilson, seorang ahli Indonesia dan dosen Universitas Murdoch di bidang politik dan studi strategis.

"Pemerintahannya (Jokowi) harus memikirkan dengan sangat hati-hati tentang bagaimana menangani masalah politik ini. Dan tidak memperkuat kekuasaan Rizieq secara default," tambahnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co