Duh, Angka Kematian Lebih Tinggi dari Kelahiran di Korsel

05 Januari 2021 05:12

GenPI.co - Korea Selatan untuk pertama kalinya mencatat lebih banyak kematian ketimbang kelahiran pada tahun 2020.

Dilansir BBC, Senin (4/1/2021), tercatat hanya 275.800 bayi lahir tahun 2020, turun 10 persen dari 2019. Sementara itu, angka kematian mencapai 307.764 jiwa. Angka ini mendorong kementerian dalam negeri untuk menyerukan perubahan mendasar pada kebijakannya.

BACA JUGA: Vietnam Beli 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Turunnya populasi memberi tekanan sangat besar bagi suatu negara. Tekanan yang meningkat pada pengeluaran publik ini beriringan dengan meningkatnya permintaan akan sistem perawatan kesehatan dan pensiun.

Selain itu, penurunan populasi generasi muda juga menyebabkan kekurangan tenaga kerja yang berdampak langsung pada perekonomian.

Bulan lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meluncurkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran, termasuk insentif tunai untuk keluarga.

BACA JUGA:  171 Tahanan Palestina Terpapar Covid-19 di Penjara Israel

Berdasarkan skema ini, mulai tahun 2022, setiap anak yang lahir akan menerima bonus tunai sebesar 2 juta won (Rp25 juta) untuk membantu menutupi biaya persalinan.

Tak hanya itu, juga ada pembagian anggaran bulanan sebesar 300 ribu won (Rp3,8 juta) hingga bayinya mencapai usia 1 tahun. Insentif ini akan dinaikkan menjadi 500 ribu won (Rp6,4 juta) per bulan mulai 2025.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co