GenPI.co - Spanyol saat ini tengah menghadapi cuaca ekstrem. Bahkan, dilaporkan sudah ada empat orang yang tewas akibat peristiwa tersebut.
Orang tewas terdiri seorang pria dan seorang wanita di dalam mobil yang tenggelam setelah sungai meluap di dekat Malaga di selatan, sementara dua orang tunawisma mati membeku di Madrid dan Calatayud di timur.
BACA JUGA: Ikut Berbelasungkawa, Sejumlah Negara Beri Dukungan Indonesia
Tak hanya menewaskan empat orang, cuaca ekstrem ini juga telah melumpuhkan perjalanan, dan menyelimuti ibu kota Madrid dengan begitu banyak salju, Sabtu (9/1/2021).
Perdana Menteri, Pedro Sanchez memperingatkan akan lebih terlihat kondisi semakin ekstrem pada minggu depan setelah Badai Filomena membawa hujan salju terberat dalam beberapa dekade di seluruh Spanyol tengah.
"Saya ingin mengulangi seruan pemerintah agar berhati-hati dalam menghadapi evolusi cuaca dalam beberapa jam ke depan," demikian pernyataan Pedro Sanchez, melalui akun Twitternya seperti dilansir Aljazeera, Minggu (10/1/2021).
Sementara itu, perwakilan dari Badan Metereologi Negara, Julian Morcillo, menambahkan bahwa beberapa hari ke depan suhu akan turun hingga minus 10 derajat Celcius minggu depan, dan itu membawa es yang berbahaya.
Salju setebal 20-30 cm salju turun di Madrid, menjadikannya yang terberat di sana sejak 1971 silam.
BACA JUGA: Duh, Makin Dikucilkan Malah Menjadi, Begitulah Sosok Donald Trump
Tim penyelamat di Madrid juga menerangkan telah mengevakuasi 1.500 orang yang terjebak di dalam mobil. Sedangkan, di Gran Via yang biasanya macet, penduduk berseluncur salju dan saling melempar bola salju serta ski.
Saat ini bandara ibu kota Barajas juga telah ditutup mulai Jumat (7/1/2021), sementara secara nasional, lebih dari 650 jalan diblokir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News