Duh, Bangladesh Ngamuk Disebut Sarang Al-Qaeda, Menlu AS Jadi DPO

14 Januari 2021 19:36

GenPI.co - Bangladesh mengecam keras pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, yang menyebut negara Asia Selatan itu sebagai tempat berkumpulnya kelompok al-Qaeda.

“Komentar yang tidak bertanggung jawab dari seorang pemimpin senior sangat disayangkan dan tidak dapat diterima. Bangladesh dengan keras menolak pernyataan dan pemalsuan tidak berdasar semacam ini," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Bangladesh, seperti dilansir Aljazeera, Kamis (14/1/2021).

BACA JUGA: Studi: Pasien Covid-19 Miliki Antibodi Lebih Kuat Selama 5 Bulan

Dalam pernyataan yang diterbitkan sehari sebelumnya di situs web Departemen Luar Negeri AS, Pompeo menyebut beberapa negara sebagai pusat teror, hal itu pun menuai kritik dari beberapa pihak.

“Bayangkan juga potensi untuk sepenuhnya menjungkirbalikkan tempat-tempat rapuh dengan kehadiran al-Qaeda yang mapan seperti Libya, Yaman, dan Maghreb, atau meningkatkan kekacauan di tempat-tempat seperti Bangladesh, di mana sel-sel al-Qaeda telah melakukan serangan,” kata mereka.

Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Bangladesh menegaskan bahwa tidak ada bukti kehadiran al-Qaeda di negara mayoritas Muslim itu dan menekankan bahwa mereka mempertahankan kebijakan tanpa toleransi terhadap semua bentuk terorisme dan ekstremisme serta kekerasan.

“Perhatian Pemerintah Bangladesh tertuju pada pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri AS Michael R Pompeo. Dalam pernyataan itu, Pompeo sangat keliru dan itu tuduhan yang sangat keji," jelasnya.

Pemeintah Bangladesh jug mengklaim jekam mereka dalam melawan terorisme telah membuat mereka mendapat apresiasi global. Karena itu sejalan dengan komitmen untuk melawan terorisme.

Kementerian menambahkan bahwa Bangladesh menganggap Pompeo merujuk ke negara itu sebagai kemungkinan lokasi untuk operasi al-Qaeda sebagai tidak berdasar.

BACA JUGA: Peringatan WHO! Covid 2021 Lebih Ganas dari 2020

"Jika klaim semacam itu dapat dibuktikan dengan bukti, Pemerintah Bangladesh akan dengan senang hati mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kegiatan tersebut," tegas mereka.

Bangladesh juga menganggapnya sangat disayangkan, terutama dalam konteks hubungan bilateral yang terus tumbuh antara kedua negara sahabat berdasarkan nilai-nilai bersama, perdamaian dan tujuan bersama.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co