Sempat Cari Gara-gara, China Sanksi 28 Pejabat AS, Ini Daftarnya

21 Januari 2021 15:29

GenPI.co - Pemerintah China menjatuhkan sanksi kepada 28 pejabat dari Amerika Serikat, termasuk mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo atas pernyataannya yang telah mengganggu.

Kemudian, penasihat perdagangan era Donald Trump, Peter Navarro, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, asisten sekretaris untuk urusan Asia Timur dan Pasifik David Stilwell, sekretaris kesehatan Alex Azar, dan utusan PBB Kelly Craft.

BACA JUGA: Amerika vs China Panas! Arena Perangnya di Rapat WHO

Beijing juga memberikan sanksi kepada mantan penasihat keamanan nasional era Trump, John Bolton dan mantan penasihat Stephen Bannon.

juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan pejabat AS yang terkena sanksi, karena kepentingan politik mereka yang egois dan prasangka buruk serta memiliki kebencian.

"Orang-orang ini dan anggota keluarga dekat mereka dilarang memasuki daratan China, Hong Kong dan Macau. Mereka, serta perusahaan dan institusi yang terkait dengan mereka, juga dilarang berbisnis dengan China," demikian pernyataan mereka, seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (21/1/2021)

Tak lama setelah pernyataan tersebut diucapkan, Dewan Keamanan Nasional Biden menyebut langkah itu tidak produktif dan sinis, dan adanya upaya untuk memainkan perpecahan partisan.

"Orang Amerika di kedua belah pihak harus mengkritik langkah tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika untuk mengalahkan China," kata juru bicara dewan, Emily Horne.

Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying meminta pemerintah AS yang baru untuk bersama-sama mengembalikan hubungan bilateral ke jalurnya.

"Kerusakan parah pada hubungan China-AS selama empat tahun terakhir ini disebabkan justru karena pemerintahan Trump membuat kesalahan mendasar dalam persepsi strategisnya terhadap China," jelas Hua.

BACA JUGA: Tragis, 4 Warga Tewas dalam Ledakan Dahsyat di Madrid

Dia menambahkan, bahwa pemerintahan Trump memandang China sebagai pesaing strategis terbesar, atau musuh, yang mengarah ke berbagai cara untuk campur tangan dalam urusan internal China.

"Saya pikir pemerintahan baru harus melayani keinginan rakyat, memandang China secara rasional dan obyektif, dan bekerja dengan China atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan untuk mengembalikan hubungan China-AS ke jalur yang sehat," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co