Ironi, Rasisme Etnis Minoritas di Inggris Meningkat Saat Pandemi

21 Januari 2021 17:52

GenPI.co - Studi oleh Trades Union Congress (TUC) mengungkapkan bahwa rasisme pada etnis minoritas di Inggris telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh PHK selama pandemi Covid-19.

Saat pandemi jumlah pekerja kulit hitam, Asia, dan minoritas (BAME) yang bekerja turun 5,3 persen, dibandingkan dengan penurunan 0,2 persen di antara pekerja kulit putih.

BACA JUGA: Rakyat Tunisia Demo Besar-besaran, Tuntut Ini ke Pemerintah

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa staf etnis minoritas diberhentikan 26 kali lebih tinggi dari pada pekerja kulit putih.

Sekretaris Jenderal TUC, Frances O'Grady, mengatakan pandemi ini telah mencerminkan meningkatnya diskriminasi di pasar tenaga kerja.

"Pekerja BME (Hitam dan etnis minoritas) telah menanggung beban dampak ekonomi dari pandemi ini. Mereka saat ini lebih cenderung menjadi pengangguran," kata O'Grady dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (21/1/2021).

Sementara, ketua gugus tugas anti-rasisme TUC, Patrick Roach, menambahkan bahwa pejabat pemerintah harus mengatasi penyebab dan dampak rasisme struktural dan menetapkan rencana pemulihan nasional.

"Bukti mengganggu yang menunjukkan bahwa pekerja kulit hitam telah kehilangan pekerjaan mereka pada tingkat yang jauh lebih besar selama pandemi Covid-19 ini," tegas dia.
 
Tercatat sekitar 8,5 persen pekerja etnis minoritas, atau satu dari 12, sekarang menganggur menurut analisis TUC, yang didasarkan pada data pasar tenaga kerja terbaru Inggris.

Sebagai perbandingan, 4,5 persen pekerja kulit putih, atau satu dari 22, saat ini tidak bekerja.

Pengangguran di antara kedua kelompok meningkat hingga September 2020, tetapi pengangguran di antara etnis minoritas tumbuh 1,5 persen dibandingkan dengan 0,9 persen di antara orang kulit putih.

Meskipun ada skema cuti yang didanai pemerintah bernilai miliaran pound, secara total, lebih dari 800.000 orang di Inggris telah kehilangan pekerjaan sejak pandemi dimulai.

Kerugian telah terkonsentrasi di sektor-sektor seperti perhotelan dan ritel, dan secara tidak proporsional memengaruhi karyawan etnis minoritas di industri tersebut.

BACA JUGA: Pesan Terakhir Donald Trump Bikin Joe Biden Meleleh

Jumlah staf etnis minoritas yang bekerja di industri makanan dan akomodasi turun 23 persen, dibandingkan dengan penurunan 13 persen di antara pekerja kulit putih.

Bahkan ada perbedaan yang lebih besar dalam ritel, di mana jumlah pekerja kulit putih turun satu persen, dibandingkan dengan penurunan pekerja etnis minoritas sebesar 16 persen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co