Tragis, 29 Orang Tewas dalam Bentrokan di Mali

04 Februari 2021 18:33

GenPI.co - Tentara Mali mengatakan sedikitnya sembilan tentara tewas dan enam lainnya cedera menyusul penyergapan di pusat negara yang tengah bergejolak.

Serangan itu terjadi sekitar pukul 6:15 pagi (06:15 GMT) pada Rabu (3/2/2021) di dekat desa Boni di wilayah Mopti.

BACA JUGA: Drone Israel Tak Sebrutal Iran, Ini Buktinya

Atas serangan itu, dilansir dari Reuters (4/2/2021), tentara Mali membalas dengan dukungan udara dari angkatan Barkhane Prancis.

Juru bicara militer Kolonel Mali, Soulemane Dembele, mengatakan sekitar 20 penyerang juga tewas dalam tanggapan pasukan.

Sebagai informasi, Mali telah diganggu konflik brutal yang dimulai sebagai gerakan separatis di utara, tetapi segera berkembang menjadi banyak kelompok bersenjata yang berebut kendali di wilayah tengah dan utara negara itu.

Ketidakamanan telah menyebar ke seluruh semak belukar yang gersang di Sahel, ke Burkina Faso dan Niger, dengan kelompok-kelompok yang mengeksploitasi kemiskinan komunitas yang terpinggirkan dan mengobarkan ketegangan antar kelompok etnis.

Serangan tumbuh lima kali lipat antara 2016 dan 2020, dengan 4.000 orang tewas di tiga negara tahun lalu, naik dari sekitar 770 pada 2016, menurut PBB.

Tidak jelas kelompok mana yang melakukan serangan terakhir itu.

Serangan pemberontak di Mali tengah biasanya melibatkan bom pinggir jalan atau serangan tabrak lari pada sepeda motor atau pickup.

Wilayah itu telah mengalami serangkaian serangan mematikan sejak awal tahun, termasuk bom pinggir jalan yang menewaskan empat penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Pantai Gading.

BACA JUGA: 337 Juta Dosis Vaksin COVAX Siap Didistribusikan ke Negara Miskin

Pasukan Prancis dan Mali juga telah melakukan misi bersama di daerah tersebut, yang disebut Operasi Gerhana. Menurut pernyataan tentara Mali pada 26 Januari, 100 teroris dinetralkan dalam operasi tersebut.

Sementara, situasi keamanan yang memburuk telah menciptakan krisis kemanusiaan yang sangat besar di seluruh Sahel, dan menghancurkan ekonomi pertanian.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co