Protes Kudeta Militer Myanmar Bikin Meriang, Aktivis Dibuat Lemas

05 Februari 2021 15:10

GenPI.co - Gelombang protes kudeta militer Myanmar kian meluas. Nuansanya agak menyeramkan dan bikin meriang. Aktivitis langsung dibuat lemas.

Kota Mandalay, Myanmar, terlihat menjadi pusat protes kudeta militer Myanmar. Sejak Kamis (4/2)., massa selalu membawa spanduk dan meneriakkan slogan anti-kudeta.

Tak ada lagi yang memedulikan pandemi covid-19. Semua kompak protes tanpa menjaga jarak. Militer Myanmar ikut melawan.

BACA JUGA: Sukses Ramai-ramai, Wetonnya Jaya dan Kaya Raya

Gelombang protes yang dianggap memprovokasi langsung dibubarkan. Yang vokal dibuat lemas. Penangkapan terhadap para aktivitis mulai dilakukan.

Reuters melaporkan kelompok aktivis mengungkapkan polisi menangkap setidaknya tiga pedemo. 

Penangkapan tersebut dikonfirmasi oleh aktivis mahasiswa dari tiga kelompok yang berbasis di Mandalay dan Yangon.

BACA JUGA: Didatangi Rezeki, Keberuntungan Shio Mengalir Sampai Bikin Keki

Semua demo jalanan punya peluang bentrok dengan militer. Tangan besi militer mulai diperlihatkan.Sehari sebelumnya aksi protes juga digelar petugas medis dari 70 rumah sakit.

Pedemo memprotes kudeta militer dan meminta agar Suu Kyi dibebaskan. Bagi mereka, uapaya penagkapan dan mengambil alih kekuasaan adalah ilegal.

Suu Kyi bersama Presiden Win Myint dan sejumlah tokoh senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditangkap oleh militer Myanmar pada Senin (1/2).

BACA JUGA: PBB Pakai Tangan Besi, Kudeta Militer Myanmar Bisa Dibuat Lemas 

“Rakyat memprotes kudeta militer,” tulis salah satu spanduk yang dibawa pedemo. Ada desakan tinggi ke militer yang berkuasa di Myanmar.

Massa geram dengan ulah militer yang menangkap orang yang kritis. Saat ini, mereka tak lagi takut terhadap militer meski risiko penangkapan selalu membayangi.

Bagi pendemo, kudeta militer Myanmar wajib dihentikan. “Pemimpin kami yang ditangkap, lepaskan sekarang, lepaskan sekarang,” teriak massa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co