GenPI.co - Sebuah studi penelitian mengungkapkan bahwa Covid-19 dalam kehamilan tidak terkait dengan kematian bayi, tetapi dapat dikaitkan dengan kelahiran prematur.
Dilansir Sky News, Selasa (23/2/2021), studi tersebut mengamati 4.004 wanita hamil dari Inggris dan AS yang telah mencurigai atau mengonfirmasi Covid-19, yang semua wanita itu melahirkan antara Januari dan Agustus 2020.
BACA JUGA: Inggris Tantang China di Pertemuan PBB, Awas! Dunia Bisa Pecah
Selain tidak ada kematian di antara bayi dalam penelitian ini, proporsi bayi yang lahir dari ibu dengan Covid-19 yang kemudian di tes positif rendah sekitar 2% di Inggris dan 1,8% di AS. Juga tidak ada peningkatan risiko lahir mati dan berat badan lahir rendah.
Namun, ada hubungan antara dugaan atau konfirmasi Covid-19 dengan risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi di data Inggris dan AS.
Profesor Christoph Lees sebagai penulis senior studi tersebut, mengatakan alasannya itu "tidak sepenuhnya jelas".
Di Inggris, 12% wanita dengan dugaan atau dikonfirmasi Covid-19 melahirkan sebelum waktunya dan 60% lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 7,5%.
Sementara, di AS ada 15,7% wanita melahirkan sebelum waktunya atau 57% lebih tinggi dari rata-rata nasional AS.
Menurut tim peneliti, ini mungkin sebagian terkait dengan dokter yang memutuskan untuk melahirkan lebih awal, karena kekhawatiran tentang efek infeksi Covid-19 pada ibu dan bayi.
Meskipun jumlah kelahiran prematur lebih tinggi, tingkat kematian di antara wanita, yang sebagian besar tidak memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, serupa dengan tingkat kematian yang diharapkan terlihat di antara orang dewasa dengan Covid-19.
Dengan demikian, diambl kesimpulan bahwa hal ini menunjukkan wanita hamil tidak berisiko lebih tinggi dibandingkan wanita tidak hamil.
Selain itu, Ketua Eksekutif Dewan Riset Medis, Profesor Fiona Watt, menambahkan tidak ada peningkatan risiko lahir mati dan kematian neonatal dini pada wanita yang tertular Covid-19 saat hamil.
BACA JUGA: Jangan Baca! Wapres Zimbabwe dan Selingkuhan Begituan di Kantor
Namun, studi tersebut menyoroti kebutuhan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah, atau bagaimana, Covid-19 memengaruhi hasil ibu atau kelahiran prematur.
Rekan penulis dari departemen metabolisme, reproduksi dan pencernaan Imperial, Dr Ed Mullins, juga menekankan kepada setiap negara untuk memprioritaskan vaksinasi wanita yang sedang hamil atau yang berencana untuk hamil guna mengurangi kelahiran prematur.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News