Ancaman Maut AS Mencengangkan, Teroris Bisa Dibuat Mati Berdiri

09 Maret 2021 21:38

GenPI.co - Amerika Serikat (AS) mengatakan teroris Houthi harus menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam proses politik untuk mencapai perdamaian di Yaman, setelah berminggu-minggu serangan rudal dan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh pemberontak sekutu Iran di Arab Saudi.

"Para pemimpin gerakan Houthi perlu berhenti menyerang dan mulai bernegosiasi," juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (9/3/2021).

BACA JUGA: Pengakuan Meghan Markle Menggetarkan Hati, Kasihan Sekali..

Arab Saudi melakukan intervensi militer pada 2015 beberapa bulan setelah pemberontak Houthi menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan kemudian merebut sebagian besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Sebelumnya, Houthi telah meningkatkan serangan di wilayah Saudi dalam beberapa pekan terakhir di tengah upaya diplomatik baru oleh pemerintahan Biden untuk mengakhiri perang yang telah melanda negara paling miskin di Timur Tengah itu.

Kelompok Yaman telah membela serangan lintas perbatasan, dengan mengatakan itu sebagai tanggapan atas serangan udara Saudi yang mematikan di negara itu.

Pada hari Minggu (7/3/2021) lalu, kelompok itu meluncurkan serangan drone dan rudal di fasilitas minyak Saudi di Provinsi Timur, mendorong harga minyak global ke level tertinggi dalam dua tahun.

Houthi mengatakan mereka juga menyerang sasaran militer di kota Dammam, Asir dan Jazan di Saudi.

Koalisi yang dipimpin Saudi menerangkan sebagian besar drone dan rudal dicegat dalam perjalanan ke target mereka dan tidak ada korban atau kerugian harta benda dari serangan.

Sementara, kerajaan mengungkapkan serangan Houthi di fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura dengan bertujuan pada keamanan dan stabilitas pasokan energi global.

Gerakan Houthi dan Arab Saudi telah terlibat dalam serangan balas dendam selama bertahun-tahun, dengan pemberontak yang bersekutu dengan Iran meningkatkan serangan dalam beberapa minggu terakhir.

Serangan baru terhadap target Saudi terjadi setelah Presiden AS Joe Biden menghentikan dukungan untuk operasi ofensif Saudi dalam perang Yaman. Washington menuturkan , bagaimanapun, bahwa itu akan terus membantu Riyadh mempertahankan diri dari ancaman regional.

BACA JUGA: China Turun Tangan, Militer Myanmar Bisa Dikuliti dan Hancur

Adapun, peningkatan terbaru terjadi di tengah upaya diplomatik baru oleh AS dan PBB untuk mencapai gencatan senjata yang akan membuka jalan bagi dimulainya kembali pembicaraan politik yang disponsori PBB untuk mengakhiri konflik.

Kelompok hak asasi manusia dan pengamat internasional mengkritik perang yang dipimpin Saudi yang telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat jutaan orang mengungsi, dan mendorong negara termiskin di Timur Tengah itu menuju krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co