Yaman Mencekam, Warga Bisa Mati Berdiri Ditembak Rudal Setan Ini

17 Maret 2021 23:53

GenPI.co - 'Rudal tak dikenal' yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi Yaman menyebabkan kebakaran dengan menewaskan puluhan orang di fasilitas penahanan migran di ibu kota Sanaa.

"Puluhan migran tewas terbakar di Yaman pada 7 Maret 2021, setelah pasukan keamanan Houthi meluncurkan rudal tak dikenal ke pusat penahanan imigrasi di Sanaa, menyebabkan kebakaran," kata Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (17/3/2021).

BACA JUGA: Duarrr! Drone Houthi Diledakkan Koalisi Saudi

Para saksi menceritakan rudal pertama menghasilkan banyak asap dan membuat mata mereka berair dan perih. Yang kedua, yang oleh para migran disebut 'bom', meledak dengan keras dan menyalakan api.

Dia menambahkan bahwa ratusan narapidana yang terluka sedang dirawat di rumah sakit di Sanaa di mana 'kehadiran keamanan yang ketat' telah menimbulkan masalah bagi badan-badan kemanusiaan.

Pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa, telah berperang melawan serangan militer pimpinan Saudi sejak Maret 2015.

Koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional, yang digulingkan oleh kelompok terkait Iran.

Diketahui, perang enam tahun telah menghancurkan negara miskin berpenduduk 29 juta itu, dengan 80 persen penduduknya sekarang bergantung pada bantuan asing.

Pekan lalu, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mendesak para pemberontak untuk memberikan akses tanpa hambatan kepada yang terluka.

Dikatakan lebih dari 170 orang telah terluka, lebih dari setengahnya serius, dan sebanyak 60 orang tewas.

Dalam korespondensi dengan HRW, juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam mengatakan insiden itu tidak boleh dipolitisasi atau dieksploitasi.

“Insiden yang terjadi merupakan hasil normal yang terjadi pada kejadian serupa di seluruh dunia,” tegasnya.

Di sisi lain, dia juga menyerukan pencabutan blokade lama yang dipimpin Saudi di bandara yang dikendalikan pemberontak di Sanaa, sehingga para migran 'dapat kembali ke rumah'.

BACA JUGA: Joe Biden Segera Cabut Daftar Hitam Sebutan Teroris Houthi Yaman

Puluhan ribu orang telah terbunuh dan jutaan lainnya mengungsi akibat konflik yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Terlepas dari lebih dari enam tahun konflik, negara miskin itu masih menjadi magnet bagi para migran dari dekat Tanduk Afrika yang mencari kehidupan yang lebih baik di negara-negara Teluk Arab yang kaya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co