GenPI.co - Amerika Serikat memberi sinyal melawan dominasi China, Rusia dan Korut. Rudal neraka disiapkan. Uji tembak pertama rudal hipersonik itu bakal segera digelar.
Analisis The Drive menyebutkan rudal hipersonik AGM-183 Air-launch Rapid Response Air Weapon (ARRW) kemungkinan diuji tembak sebelum akhir pekan ini.
Menurut laporan The Drive yang diterbitkan 29 Maret, serangkaian tanda dari sumber resmi sudah terlihat.
BACA JUGA: Zodiak Penguasa April, Hokinya Full 1 Bulan
Orang-orang akan melihat uji coba rudal hipersonik telah dikeluarkan dalam beberapa hari terakhir di dekat Point Mugu Naval Air Station Angkatan Laut Amerika, di mana banyak rudal Pentagon telah dikembangkan dan diuji.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penerbang (NOTAM).
Semua diminta menghindari area di atas Point Mugu Sea Test Range, area lepas pantai dekat Los Angeles, untuk tanggal 30 Maret hingga 1 April.
Sejumlah peralatan pemantauan khusus juga telah dipindahkan ke wilayah tersebut, termasuk USNS Worthy.
Itu adalah kapal instrumentasi jangkauan rudal dengan beberapa kubah besar yang terlihat di San Diego minggu lalu.
Ada juga NASA WB-57F, versi pesawat pembom English Electric Canberra yang dimodifikasi dengan berbagai macam sensor untuk pemantauan cuaca, pengambilan sampel udara setelah uji senjata nuklir, dan tugas penelitian lainnya.
Pesawat ini diklaim oleh laporan War Zone dapat dikonfigurasi untuk memberikan informasi tentang peluncuran rudal juga.
Dalam siaran pers 5 Maret, USAF mengatakan tes rudal yang akan datang hanya akan dilakukan pada mesin pendorong dan bukan seluruh senjata.
Itu akan mencakup kendaraan luncur hipersonik dan hulu ledak. Rudal itu pada akhirnya akan menggunakan mesin roket untuk meledakkan dirinya sendiri hingga ke tepi luar angkasa.
Setelah itu, rudal melepaskan diri dan menggunakan kendaraan luncur yang dapat bermanuver untuk terbang ke bawah dan menyerang targetnya dengan kecepatan lebih dari 5.000 mil per jam.
BACA JUGA: Shio Fenomenal! Hoki Segunung, Cuan Berbukit-bukit
ARRW diharapkan akan dibawa oleh pembom B-52 Stratofortress dan diluncurkan di tengah penerbangan, menjadikannya jenis rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM).
Misil hipersonik mampu meluncur dengan kecepatan lebih dari 5 Mach, yang membuat sebagian besar sistem pertahanan rudal tidak berguna.
Namun, sejauh ini hanya dua negara yang menguasai teknologi seperti itu, Rusia dan China, yang membuat kekuatan Amerika rentan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News