GenPI.co - Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, mulai bergerak dalam ambil sikap perihal kasus junta militer Myanmar dalam kunjungannya ke Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi di Tokyo.
Seperti diketahui sebelumnya, Prabowo Subianto bertemu dengan Nobuo Kishi untuk memperkuat hubungan bilateral.
BACA JUGA: Menlu Retno Ngamuk ke Myanmar, Indonesia Siap Turun Tangan
Dalam kunjungannya tersebut, kedua menteri pertahanan ini kabarnya saling bertukar pandangan mengenai isu-isu keamanan regional dan kerja sama pertahanan.
Selain itu, mereka juga membahas tentang upaya untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Salah satu upaya tersebut adalah membahas situasi Junta Militer di Myanmar yang kini tengah menjadi sorotan dunia.
Keduanya turut mengekspresikan keprihatinan yang mendalam atas situasi yang terjadi di negara ASEAN tersebut.
Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Jubir Menhan mengatakan bahwa nantinya, kedua negara baik Indonesia dan Jepang akan melakukan kerja sama untuk membahas masalah yang terjadi di Myanmar.
"Kedua Menhan menegaskan niat kedua negara untuk bekerja sama secara erat dalam masalah ini," tutur Dahnil menjabarkan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dikabarkan ngamuk dengan kondisi yang terjadi di Myanmar, yang mana membuat Indonesia dikabarkan siap turun tangan.
"Indonesia menolak keras penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan (Myanmar) yang menyebabkan jatuhnya lebih dari 100 korban meninggal pada 27 Maret 2021," kata Retno kala itu.
BACA JUGA: Seruan Maut Warga Myanmar Ajak Indonesia Tantang Junta Militer
Lebih lanjut Retno juga menyatakan bahwa Indonesia bersama negara-negara anggota ASEAN siap turun tangan untuk membantu mediasi dalam persoalan Myanmar.
"Dengan tetap menghormati prinsip non interfensi, sejak awal ASEAN telah menawarkan bantuan kepada Myanmar," tutup Retno.(Ant/GenPI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News