Gelombang Serangan Sporadis China Bikin Taiwan-AS Jadi Mati Kutu

13 April 2021 13:58

GenPI.co - Sebanyak 25 pesawat angkatan udara China termasuk jet tempur dan pembom berkemampuan nuklir memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada hari Senin (11/4/2021).

Namun, hingga kini belum ada komentar langsung dari Beijing soal manuver tersebut.

BACA JUGA: Jenderal Iran Bikin Bergetar, Darah Tentara Amerika Jadi Ikrar

Dilansir Reuters, Selasa (13/4/2021), laporan itu muncul setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan pedoman baru yang akan memungkinkan para pejabat AS untuk bertemu lebih bebas dengan pejabat Taiwan, semakin memperdalam hubungan dengan Taipei.

Taiwan yang diklaim China telah mengeluh selama beberapa bulan terakhir tentang misi berulang oleh angkatan udara China di dekat pulau yang diperintah sendiri, terkonsentrasi di bagian barat daya zona pertahanan udaranya dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taiwan.

Misi terbaru China melibatkan 14 pesawat tempur J-16 dan empat J-10, serta empat pembom H-6K, yang dapat membawa senjata nuklir, dua pesawat anti-kapal selam dan satu pesawat peringatan dini, kata kementerian pertahanan Taiwan.

Itu adalah serangan sporadis harian terbesar sejak kementerian mulai secara teratur melaporkan aktivitas angkatan udara China di ADIZ Taiwan tahun lalu.

Kementerian keamanan Taiwan menambahkan bahwa pesawat tempur dikirim untuk mencegat dan memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal juga dikerahkan untuk memantau mereka.

Dilaporkan, pesawat China semuanya terbang di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, demikian menurut peta yang disediakan kementerian.

Diketahui, China di masa lalu memang sering kali menggambarkan misi seperti itu untuk melindungi kedaulatan negara dan menangani 'kolusi' antara Taipei dan Washington.

Terlepas dari itu, AS, yang seperti kebanyakan negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, telah menyaksikan dengan cemas meningkatnya ketegangan dengan Beijing.

BACA JUGA: China Lincah di Timur Tengah, Cakar Amerika Jadi Begini

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa AS prihatin tentang tindakan agresif China terhadap Taiwan dan memperingatkan itu akan menjadi 'kesalahan serius' bagi siapa pun yang mencoba mengubah status quo di Pasifik barat dengan paksa.

Adapun, China menggambarkan Taiwan sebagai masalah teritorialnya yang paling sensitif dan garis merah yang tidak boleh dilintasi AS.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co