Amerika Mulai Meriang, Mesin Perang China Bikin Ciut Nyali
Mesin perang canggih China mulai berani menantang kekuatan Amerika. Paman Sam dibuat meriang. Semua jadi dag-dig-dug di Laut China Selatan.
Mesin perang canggih China mulai berani menantang kekuatan Amerika. Paman Sam dibuat meriang. Semua jadi dag-dig-dug di Laut China Selatan.
Puluhan kapal perang China disiagakan. Banyak yang dibuat gemetaran dan kepanasan. China tak main-main dalam mengamankan Laut China Selatan.
Dua raksasa dunia adu otot di Laut China Selatan (LCS). China akhirnya mengusir militer Amerika. Insiden ini bikin dunia panik.
Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Christopher C Miller mendadak menemui Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto.
Kapal induk china siaga di Laut China Selatan. Militernya siaga. Jet-jet tempur bisa makin ngamuk bila ada yang mengganggu stabilitas kawasan.
Rudal balistik China beterbangan ke militer Amerika. Laut China Selatan seperti medan pertempuran dua raksasa. Provokasi militer China ke Amerika kian nyata.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Jumat (13/11).
Media China juga melaporkan jika PLA juga menyiagakan Rudal hipersonik Dongfeng-17 di sepanjang garis pantai tenggara negara itu.
Rudal sakti Yuncheng diluncurkan China hingga menggetarkan perairan dekat Pulau Hainan. Laut China Selatan kembali panas. Nuansanya seperti perang nyata
Saat ini Amerika Serikat sekuat tenaga berupaya untuk membujuk Indonesia supaya tak berpihak ke China.
Kapal induk Amerika datang ke Laut China Selatan. Angkatan Laut China langsung siaga I. Tensi Amerika dan China terus tinggi.
Tanpa melepaskan tembakan, biasanya China bisa menguasai suatu wilayah. Strategi Laut China Selatan yang terkenal sangar gagal menjinakkan India.
Amerika Serikat menduga bahwa Angkatan Udara China sudah bersiap untuk membombardir Pangkalan Udara Militer Amerika Serikat (AS) Andersen, di Guam.
Indonesia menegaskan bahwa peta sembilan garis putus-putus Laut China Selatan menyiratkan klaim hak bersejarah jelas tidak memiliki dasar hukum internasional.
Inggris, Prancis, dan Jerman kini sepakat mengecam klaim sepihak yang dilakukan China di Laut China Selatan.