Luhut Titip Pesan, Anies-Ganjar Dkk Langsung Bergerak

25 Juli 2021 09:45

GenPI.co - Ada pesan penuh makna yang dititipkan Menko Marves Luhut Pandjaitan ke Anies-Ganjar dkk. Semua dibagi arahan untuk menindaklanjuti kasus kematian covid-19 yang meningkat signifikan dalam satu minggu terakhir.

Kementerian Kesehatan mencatat, kasus kematian akibat covid-19 di Indonesia belum terkendali.

Dalam sehari, ada tambahan kasus kematian 1.415 kasus hingga Sabtu (24/7) pukul 12.00 WIB.

BACA JUGA:  Corona Merajalela, Pak Luhut Beri 2 Kabar Bahagia

Kasus kematian terbanyak di Jawa Timur dengan 356 kasus menjadi 17.840 kasus.

Berikutnya adalah Jawa Tengah yang mencatat 338 kasus menjadi 16.550 kasus.

BACA JUGA:  Luhut Sampai Mohon, Strateginya Bisa Bahagiakan Rakyat

Setelahnya, DKI Jakarta yang mencatat 151 kasus kematian menjadi 11.282 kasus kematian.

Per Sabtu kemarin, tambahan kasus positif harian tercatat 45.416, sehingga secara total kasus positif di Indonesia menjadi 3.127.826 kasus.

BACA JUGA:  Saran Pangamat, Jokowi Harus Ganti Luhut Pandjaitan

Statistik ini kemudian diangkat di Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-10 di Jawa-Bali, Sabtu (24/7).

"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor," ungkap Luhut, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (25/7/2021).

Kapasitas RS yang sudah penuh disebut menjadi salah satu pemicunya.

"Pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, serta meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah," tambahnya.

Menko Luhut menambahkan, hasil tinjauan lapangan menemukan bahwa rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum menerima vaksin.

"Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," lanjutnya.

Langkah-langkah intervensi tersebut adalah dengan meningkatkan kapasitas ICU dari RS dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi.

Pemerintah juga menyediakan isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien resiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, Dinas Kesehatan diminta untuk berkoordinasi dengan TNI untuk memperoleh akses paket obat gratis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tak hanya itu, Satuan Tugas (Satgas) PPKM di level desa juga harus kembali diaktifkan dan melakukan pemantauan ketat terhadap setiap warga yang terindikasi mengalami gejala covid-19.

Selanjutnya, pemerintah secara berkala akan menerapkan pemantauan angka kematian dengan kerangka yang mencakup jumlah kasus kematian yang sudah divaksinasi.

Kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen, pentahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin serta lokasi kematian, juga ikut dipantau.

Kerangka ini diterapkan agar seterusnya pemerintah dapat mengambil langkah mitigasi secara strategis, komprehensif dan tepat sasaran.

"Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus," tambah Menko Luhut.

Rakor ini turut dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Selain itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Deputi Gubernur DKI Jakarta mewakili Anies Baswedan.

Lalu ada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Bupati Karawang, dan perwakilan kementerian dan lembaga terkait. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co