GenPI.co - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan meminta pemerintah melakukan langkah antisipatif terkait lonjakan covid-19.
Hal ini agar serangan covid-19 ini tidak merusak program kesehatan Indonesia, termasuk target penurunan angka stunting.
"Dengan ancaman gelombang ketiga, tugas BKKBN untuk menurunkan angka stunting makin berat,” kata Netty kepada GenPI.co, Kamis (3/2).
Dia mengatakan, target stunting pada 2024 ialah turun menjadi 14 persen.
“BKKBN bekerja keras mencapai target tersebut di tengah kondisi pandemi," ujarnya.
Politikus PKS itu meminta pemerintah memastikan langkah-langkah strategis penanganan stunting yang dapat diimplementasikan di lapangan.
"Tantangan pertama yang harus diatasi adalah tidak sinkronnya data antara versi DTKS Kemensos dengan yang dimiliki BKKBN,” katanya.
Netty mengatakan, kesalahan penafsiran data tentu dapat berakibat pada kesalahan dalam pengambilan kebijakan.
“Bagaimana mau turun, kalau kebijakannya kurang tepat?" ujar Netty.
Netty melanjutkan, tantangan penyediaan infrastruktur air bersih dan jamban sehat untuk keluarga Indonesia, terlebih di masa pandemi yang rentan penularan virus.
"Selain kekurangan energi kronik dan gizi, penyebab stunting secara tidak langsung adalah minimnya akses air bersih dan jamban sehat. Bagaimana mungkin keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizinya, jika air bersih saja sulit di dapat," tutur Netty. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News