5 Obat Paling Ampuh untuk Kolesterol Tinggi, Jangan Salah Pilih

16 Juli 2022 11:10

GenPI.co - Masyarakat harus mengetahui, bahwa pada dasarnya, tidak ada yang disebut dengan gejala kolesterol tinggi.

Kondisi itu biasanya tidak menunjukkan gejala khusus. Kolesterol tinggi baru akan menimbulkan gejala saat telah terjadi komplikasi atau menyebabkan penyakit lain yang lebih parah.

Oleh sebab itu, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi apakah kadar kolesterol tergolong tinggi atau masih terdapat pada batas wajar.

BACA JUGA:  3 Zodiak Tak Punya Malu, Bikin Kariernya Cepat Sukses

Seseorang mungkin saja mengalami kondisi itu, tapi tidak mengetahuinya.

Biasanya, saat kadar kolesterol tinggi di dalam darah meningkat, tubuhmu akan menyimpan zat yang berlebih ini di pembuluh darah arteri.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Sahabat Nabi Kaya Raya Tapi Tidak Berkurban

Pembuluh darah arteri bertugas mengalirkan darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh.

Penumpukan zat ini di dalam arteri dikenal sebagai plak. Jika dibiarkan, lama-kelamaan plak dapat membuat pembuluh darah arteri menyempit.

BACA JUGA:  3 Zodiak Paling Royal, Bikin Hidupnya Makin Bahagia

Namun, plak ini juga bisa terpecah hingga membentuk gumpalan-gumpalan darah yang menghalangi peredaran darah dari arteri.

Saat itu, arteri tidak bisa mengalirkan darah ke otot jantung dan dapat menyebabkan serangan jantung.

Kondisi seperti ini, kebanyakan orang baru menyadari bahwa dirinya mengidap kolesterol.

Ada beberapa penyebab mengalami kolesterol tinggi.

1. Obesitas

Obesitas sering kali dikaitkan dengan kadar trigliserida tinggi, kadar LDL yang lebih tinggi, dan kadar HDL yang cenderung rendah.

Oleh sebab itu, obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih memberikan Anda memiliki risiko mengalami kolesterol tinggi.

2. Pola makan buruk

Pola makan buruk adalah mengonsumsi lemak jenuh, yang ditemukan pada produk hewani, dan lemak trans, atau lemak yang ditemukan pada kue kering yang dijual bebas dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Makanan yang tinggi akan zat ini, seperti daging merah dan produk susu kaya lemak, juga akan meningkatkan jumlah salah satu bagian dari lemak ini.

Oleh karena itu, terapkan pola makan sehat dengan mengurangi makanan tinggi kolesterol dan meningkatkan asupan serat yang dapat menurunkan kolesterol.

3. Usia

Tak bisa dimungkiri, seiring bertambahnya usia, risiko seseorang mengalami kondisi ini juga makin meningkat.

Pasalnya, makin tua usia, liver akan makin tidak mampu menghilangkan LDL dari dalam tubuh.

Jika memiliki gaya hidup yang juga tak sehat, usia bisa menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami kondisi ini.

4. Kurang berolahraga

Kurang berolahraga dapat meningkatkan risiko mengalami kolesterol tinggi.

Pasalnya, jika seseorang kurang berolahraga, berat badan akan cenderung meningkat.

Berolahraga dapat meningkatkan kadar HDL dan mengurangi kadar kolesterol LDL. Dengan begitu, risiko seseorang mengalami kondisi akan berkurang.

5. Kebiasaan merokok

Jangan remehkan, kebiasaan merokok dapat merusak pembuluh darahmu, sehingga makin mudah terjadi penumpukan lemak di dalamnya.

Kebiasaan ini juga dapat menurunkan kadar HDL di dalam tubuh. Apabila kamu perokok, cobalah untuk berhenti demi hidup yang lebih sehat.

Setelah seseorang mengetahui mengidap kolesterol tinggi, biasanya akan segera membeli obat untuk menurunkan kolesterol.

Namun, sebelum menggunakan berbagai cara, cobalah untuk mengubah gaya hidup terlebih dahulu menjadi gaya hidup yang sehat.

Setelah usaha tersebut dilakukan dan masih belum membuahkan hasil dan kadarnya masih tergolong tinggi, dokter akan merekomendasikan pemilihan obat yang sesuai.

Berikut ini beberapa jenis obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi kolesterol tinggi:

1. Statin

Statin merupakan golongan obat-obatan yang menghalangi zat di dalam liver yang dibutuhkan untuk membentuk kolesterol.

Hal itu menyebabkan liver dapat menghilangkan zat dari dalam darah.

Statin bisa membantu tubuhmu menyerap kembali kolesterol yang menempel di dinding arteri, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit arteri koroner.

Meski begitu, tidak semua orang boleh mengonsumsi obat ini. Penggunaan obat ini juga dapat memberikan efek samping seperti masalah otot yang cukup serius.

2. Niacin

Obat Niacin, Niacin dapat menurunkan kadar trigliserida sekaligus LDL di dalam darah.

Namun, obat ini bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain yang kamu gunakan.

Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasi kepada dokter terlebih dahulu jika kamu ingin mengatasi kadar kolesterol tinggi dengan niacin.

3. Cholesterol absorption inhibitors

Obat seperti ezetimibe (Zetia) dapat membantu mengurangi kadar kolesterol di dalam darah dengan membatasi penyerapan zat ini yang didapatkan dari makanan.

Obat ini bisa digunakan bersamaan dengan obat statin untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

4. Bile-acid-binding resins

Liver akan menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu, yaitu zat yang dibutuhkan tubuh dalam proses metabolisme.

Obat-obatan seperti cholestyramine (Prevalite), colesevelam (Welchol) dan colestipol (Colestid) dapat menurunkan kadar zat ini secara langsung dengan cara mengikat asam empedu.

Dengan menggunakan obat ini, liver akan menggunakan kelebihan zat ini untuk membuat asam empedu yang lebih banyak lagi, sehingga dapat mengurangi kadar zat ini di dalam tubuh.

5. Obat-obatan fibrate

Fenofibrate dan gemfibrozil adalah beberapa jenis dari obat fibrate yang dapat membantu menurunkan kadar trigliserida di dalam darah.

Obat ini bisa mempercepat pengurangan kadar trigliserida di dalam darah.

Namun, kamu tidak disarankan menggunakan obat-obatan ini, ketika memiliki masalah ginjal yang cukup parah, serta penyakit liver. (HelloSehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co