Tampil di Velodrome, Kemkes Ungkap Pentingnya 3M dan Vaksinasi DBD

11 September 2023 02:30

GenPI.co - Kementerian Kesehatan (Kemkes) mengungkap pentingnya langkah antisipasi 3M dan vaksinasi DBD di Jakarta International Velodrome.

Ada pun langkah antisipasi 3M tersebut di antaranya Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, serta Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan rumah kembang biak nyamuk Aedes Aegypti.

Pasalnya, nyamuk Aedes Aegypti memiliki potensi membawa virus DBD pada manusia.

BACA JUGA:  Turun Langsung ke Lapangan, Ini Langkah Kowarteg Dukung Ganjar Cegah DBD

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemkes Imran Pambudi

“Acara ini saya kira sangat positif untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, agar mereka paham bahwa demam berdarah itu menjadi suatu masalah serius yang harus diselesaikan bersama,” kata Imran Pambudi, Minggu (10/9).

BACA JUGA:  Cegah DBD, Gardu Ganjar Turun Tangan dengan Bersih-bersih di Serang

Dalam gelar wicara bertajuk 'Sehat Yes, Demam Berdarah No' itu, Imran juga menyerukan pentingnya vaksinasi DBD yang kini telah tersedia di Indonesia dan telah diizinkan peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Yang saya sampaikan adalah 3M plus vaksin. Mulai mencegah mengubur, kemudian mendaur ulang dan lain-lain, ditambah vaksin. Vaksin ini adalah suatu inovasi yang baru, dan baru diizinkan BPOM akhir tahun 2022, sebagai salah satu upaya pencegahan infeksi DBD,” jelas Imran.

BACA JUGA:  Cegah DBD, Kowarteg Dukung Ganjar Turun Tangan Buat Alat Fogging

Imran pun menganjurkan agar warga usia 6 hingga 45 tahun untuk dapat melakukan vaksinasi DBD yang kini telah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan.

Kini pemerintah melalui Kemkes sedang melakukan riset operasional vaksinasi tersebut untuk kelak dapat dijadikan program nasional, seperti vaksin Covid-19 untuk beberapa tahun ke depan.

Menurut data Kemkes pada 2022, angka kejadian DBD mencapai total 143.184 kasus. Provinsi dengan insiden DBD tertinggi tercatat di Jawa Barat sebanyak 36.500 kasus. Kemudian disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, kemudian Sumatera Utara.

"Sampai saat ini jumlah kasus kematiannya sampai Agustus 2023, sebanyak 430 orang meninggal akibat DBD. Untuk jumlah kasusnya mencapai hingga 60 ribu kasus, maka kita harus waspada dan mengedukasi masyarakat soal 3M dan vaksinasi," ujar Imran.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co