Pentingnya Upaya Pencegahan Penyakit DBD, Begini Kata Direktur RSUD SSMA

11 November 2023 16:00

GenPI.co - Salah satu cara terbaik agar terhindar dari penyakit demam berdarah (DBD) adalah dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Selain itu, menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi populasi nyamuk.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak dr. Eva Nurfarihah, Jumat (10/11).

BACA JUGA:  Cegah DBD, Kowarteg Dukung Ganjar Turun Tangan Buat Alat Fogging

"Pencegahan itu lebih penting daripada mengobati. Kita aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat supaya mereka memahami cara menghindari virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus sebagai penyebab penyakit DBD," tuturnya.

Menurut Eva, dalam pencegahannya, saat ini telah ada izin edar vaksin demam berdarah atau vaksin dengue tetravalen (TVD).

BACA JUGA:  Tampil di Velodrome, Kemkes Ungkap Pentingnya 3M dan Vaksinasi DBD

Vaksin tersebut beredar di beberapa negara endemik demam berdarah yang menular melalui nyamuk yang biasa terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.

"Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu,” ucap Eva.

BACA JUGA:  Tips Merawat Anak Terkena DBD Agar Tidak Ganggu Tumbuh Kembang

“Jika sudah ada gejala tersebut masyarakat tidak perlu panik, pasien dapat mengakses pusat layanan kesehatan di puskesmas atau dokter terdekat sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit," imbuhnya.

Eva menambahkan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie sudah menambah jumlah kapasitas tempat tidur pasien agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Hal itu untuk mengantisipasi meningkatnya lonjakan pasien DBD yang harus dirawat di rumah sakit,

"Kami sudah menambah kapasitas tempat tidur di bagian anak menjadi 26 tempat tidur, termasuk untuk pasien yang perlu diobservasi ketat," jelas dr. Eva Nurfarihah.

Selain itu, RSUD SSMA juga sudah memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan (nakes) yakni dokter umum, perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan perawat rawat inap, guna mengantisipasi lonjakan kasus DBD.

"Pelatihan juga sudah kita lakukan untuk tenaga kesehatan yang ada di RSUD SSMA supaya siap menghadapi lonjakan kasus DBD, dengan pemateri dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam," kata Eva yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis THT itu. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co