GenPI.co - Para peneliti di Swedia menyelidiki dampak kesehatan orang-orang dengan gangguan kecemasan yang disebut hipokondriasis, ketakutan berlebihan terhadap penyakit.
Dilansir Daily Mail, orang-orang yang terus-menerus khawatir akan terserang penyakit mematikan, mempunyai kemungkinan lebih besar untuk meninggal lebih awal dibandingkan orang lain.
Meskipun banyak orang khawatir akan menjadi tidak sehat, penderita hipokondriasis melihat kehidupan sehari-hari terganggu oleh kecemasan dan menafsirkan hampir setiap sensasi tubuh normal sebagai tanda penyakit.
Para ilmuwan dari Karolinska Institutet melacak 42.000 orang selama dua dekade, termasuk 1.000 orang yang mengidap penyakit ini, dan menemukan bahwa orang-orang yang merasa khawatir hidup lima tahun lebih sedikit.
Hasil penelitian menunjukkan pasien yang mengalami fenomena tersebut rata-rata hidup hingga usia 70 tahun, sedangkan mereka yang menjalani kehidupan normal hidup hingga usia 75 tahun. Rata-rata harapan hidup di AS adalah 76,4 tahun.
Para peneliti mengatakan kaitan tersebut tidak dapat dijelaskan oleh "takut mencari tahu", ketika masyarakat sangat khawatir akan sakit sehingga enggan pergi ke dokter, sehingga berisiko menunda diagnosis.
Sebaliknya, mereka mengatakan rasa khawatir yang terus-menerus, yang dapat dipicu oleh sensasi normal seperti berkeringat atau kembung, menyebabkan stres kronis, yang diketahui menjadi penyebab masalah kesehatan fisik.
Stres dan kecemasan dapat memicu pelepasan bahan kimia yang mengakibatkan meningkatnya tingkat peradangan di seluruh tubuh.
Penelitian telah menghubungkan peradangan jangka panjang dengan sejumlah masalah termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh, yang membuat tubuh kurang mampu melawan infeksi dan penyakit.
Ada kemungkinan juga bahwa meningkatnya kesadaran akan penyakit ini berakar pada masalah kesehatan yang mendasarinya, yang dapat menempatkan penderitanya pada risiko kematian yang lebih tinggi.
Para peneliti juga mencatat bahwa penting untuk menyatakan bahwa pasien-pasien ini tidak berisiko lebih tinggi terhadap kematian terkait kanker.
Gangguan kecemasan terhadap penyakit atau hipokondriasis, sangat jarang terjadi di Amerika Serikat, dan memengaruhi sekitar 0,1 persen populasi atau 330.000 orang.
Dokter mendiagnosisnya ketika mereka telah mengesampingkan kondisi lain seperti gangguan kecemasan.
Gejalanya meliputi kekhawatiran berlebihan terhadap kondisi medis tertentu atau berulang kali memeriksa tubuh untuk mencari tanda-tanda penyakit.
Penderita juga mungkin terus-menerus membicarakan kesehatannya dengan orang lain, sibuk memikirkan penyakitnya, atau khawatir bahwa gejala ringan merupakan tanda penyakit serius. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News