GenPI.co - Minyak safflower mengandung dua jenis utama asam lemak, yaitu asam linoleat (omega-6) dan asam oleat (omega-9).
Dilansir Health, penelitian menunjukkan minyak safflower berdampak positif pada kadar kolesterol, yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah tinjauan penelitian besar menemukan penggunaan minyak safflower bisa menurunkan kadar kolesterol total dan low-density lipoprotein (kolesterol jahat).
Studi lain menemukan peningkatan kadar kolesterol setelah empat bulan mengonsumsi minyak ini setiap hari pada wanita lanjut usia penderita diabetes.
Para wanita dalam studi ini mengonsumsi sekitar 10% kalori harian melalui minyak bunga matahari.
Para ahli berteori bahwa manfaat ini terkait dengan kandungan lemak tak jenuh yang tinggi pada minyak bunga matahari.
Mengonsumsi makanan nabati yang tinggi lemak tak jenuh dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya.
Lemak tak jenuh dalam minyak safflower juga dapat bermanfaat untuk mengendalikan gula darah, terutama pada penderita diabetes.
Lemak tak jenuh juga dapat membantu memperbaiki kadar gula darah, resistensi insulin, dan sekresi insulin (produksi hormon insulin).
Semua ini merupakan faktor yang terkait dengan diabetes.
Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi 8 gram minyak safflower setiap hari selama 16 minggu dapat meningkatkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan.
Semua peserta adalah wanita pascamenopause dengan diabetes tipe 2 dan obesitas.
Penelitian lebih lanjut pada kelompok lain diperlukan untuk merekomendasikan minyak safflower secara luas untuk manfaat ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News