GenPI.co - Stres kronis bisa menyebabkan rambut rontok dan memengaruhi siklus pertumbuhan rambut.
Jenis kerontokan rambut ini biasanya tidak permanen.
Dilansir Health, berikut jenis-jenis rambut rontok akibat stres kronis.
Kerontokan rambut yang tiba-tiba atau cepat, secara medis dikenal sebagai telogen effluvium.
Kondisi ini bisa disebabkan stres ekstrem, seperti melahirkan, pemulihan setelah operasi, dan perceraian.
Kerontokan rambut telogen effluvium biasanya terjadi sekitar tiga bulan setelah kejadian yang membuat stres.
Rambut mulai tumbuh kembali secara alami dalam waktu enam bulan atau lebih.
Meskipun biasanya bersifat sementara, kerontokan rambut bisa menjadi kronis jika stres terus berlanjut.
Stres bisa menyebabkan kerontokan melalui trikotilomania, suatu gangguan di mana orang secara kebiasaan mencabuti rambut.
Para ahli percaya bahwa trikotilomania mungkin merupakan mekanisme penanganan stres yang berubah menjadi kebiasaan.
Penanganannya sering kali meliputi terapi perilaku kognitif (CBT) dan teknik manajemen stres untuk membantu menghentikan kebiasaan mencabuti rambut.
Alopecia areata juga bentuk kerontokan rambut yang disebabkan stres.
Kondisi ini berkembang ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel folikel rambut, yang menyebabkan bercak-bercak botak atau kebotakan total.
Penelitian menunjukkan bahwa stres emosional atau psikologis bisa memicu alopecia areata pada orang yang mengalami gangguan autoimun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News