Korsel Lirik Indonesia Terkait Mobil Listrik, Pengamat Buka Suara

29 Juli 2022 17:50

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel), pada Kamis (28/7/2022).

Selama kunjungan Jokowi mengajak berkolaborasi salah satu pada sektor investasi percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Presiden Jokowi juga bertemu dengan Executive Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui-sun.

BACA JUGA:  Jokowi Terima Kunjungan Ketua Liga Parlementer Jepang-Indonesia

Hyundai menyatakan komitmen untuk melakukan ekspansi kendaraan listrik beserta research and development (RnD)-nya.

Korea Selatan melalui Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi atau Ministry of Trade, Industry, and Energy (MOTIE) Korea Selatan akan melakukan investasi di Indonesia senilai Rp 142 triliun.

BACA JUGA:  Presiden Korsel Titip Pesan Penting ke Jokowi, Tolong Perhatikan

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi pusat suplai baterai kendaraan listrik dunia yang didorong dengan adanya cadangan nikel di Tanah Air.

Menurutnya, apa yang dilakukan Presiden Jokowi tersebut sudah tepat dalam upaya mendukung terciptanya ekosistem industri kendaraan listrik.

BACA JUGA:  Jokowi Pulang ke Indonesia, Xi Jinping Telepon Joe Biden

Pemerintah juga telah berkali-kali menekankan perhatiannya ke sektor ini yang salah satunya dengan lahirnya konsorsium dalam pembangunan Indonesia Battery Company (IBC).

"Pak Jokowi saya kira juga sudah bagus dengan mengundang investasi dari Korea seperti Hyundai yang masuk berperan dalam lebih banyak lagi di sektor mobil listrik," ujar Mamit dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).

Selain investasi dari luar, peran dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong supaya lebih besar memberikan kontribusinya baik dari sektor hulu sampai ke hilir seperti halnya Mind ID sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.

"Saya kira peran dari Mind id harus ditingkatkan sebagai holding mineral dalam pengembangan hilirisasi mineral kita," jelasnya.

Mamit mendorong Mind Id memiliki saham dalam konsorsium pembangunan Indonesia Battery Company (IBC) untuk pengembangan industri baterai Tanah Air.

"Nanti baru bisa Mind Id ataupun BUMN kita yang lain bisa mencari investasi yang lain untuk membangun atau merakit misalkan membuat kendaraan listriknya di dalam negeri," ungkap dia.

Kunci utama dari pengembangan ekosistem baterai listrik kata Mamit adalah integrasi dari hulu sampai hilir secara optimal, sehingga tidak harus menunggu investasi dari luar negeri, tetapi mampu memaksimalkan peranan BUMN.

"Jadi hulu dan hilirnya benar-benar terintegrasi apalagi BUMN kita bisa memegang peranan penting di sana, jadi kita tidak melulu bicara investasi dari luar tapi BUMN kita bisa melakukan optimalisasi gitu dan pemerintah saya kira harus benar-benar mendorong BUMN ini terjun aktif di tidak hanya mengundang investasi dari luar tetapi BUMN kita juga bisa memegang peranan penting," beber Mamit.

Mamit menambahkan dengan optimalisasi peran BUMN bukan berarti meniadakan peran investasi asing, melainkan jika investasi asing masuk diharapkan tidak hanya berinvestasi pada salah sektor saja tetapi secara menyeluruh.

"Ketika kita bisa melakukan hilirisasi terus juga kita bisa memproduksi nikel kita maka harusnya kita ini bisa menjadi pemain besar, makanya itu saya harapkan investasi yang masuk ke Indonesia ini tidak hanya investasi di sektor smelter," katanya.

Untuk itu, menurutnya investasi asing yang masuk ke dalam negeri juga harus terintegrasi agar menimbulkan multiplier effect atau efek berganda bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Mamit turut berharap investasi ini terintegrasi dari hulu ke hilir karena multiplier effectnya jauh lebih besar dibandingkan hanya di sektor hulunya saja.

"Jadi saya kira investasi itu harus terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir sehingga kita bisa memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri. Dengan demikian ada multiplier effect yang bisa kita dapatkan untuk perekonomian nasional," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co