Joe Biden Khawatir Mobil Pintar China Jadi Alat Mata-mata, AS Lakukan Penyelidikan

02 Maret 2024 13:50

GenPI.co - Mengutip potensi risiko keamanan nasional, pemerintahan Joe Biden mengatakan akan menyelidiki mobil pintar buatan China yang dapat mengumpulkan informasi sensitif tentang orang Amerika yang mengendarainya.

Dilansir AP News, penyelidikan ini dapat mengarah pada peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah China menggunakan teknologi canggih pada kendaraan listrik dan kendaraan terhubung lainnya untuk melacak pengemudi dan informasi pribadi mereka. 

Para pejabat khawatir bahwa fitur-fitur seperti teknologi bantuan pengemudi dapat digunakan untuk memata-matai orang Amerika secara efektif.

BACA JUGA:  Putin Sebut Rusia Lebih Pilih Joe Biden untuk Pimpin AS daripada Donald Trump

Meskipun tindakan tersebut tidak mencakup larangan impor dari China, Presiden Joe Biden mengatakan dia mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melindungi data orang Amerika.

“China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik tidak adil,” kata Biden dalam pernyataannya pada Kamis. 

BACA JUGA:  Joe BIden Minta Parlemen Segera Meloloskan Paket Bantuan Darurat Ukraina dan Israel

“Kebijakan China dapat membanjiri pasar kita dengan kendaraannya, sehingga menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional kita. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada jam tangan saya.”

Penyelidikan ini adalah tindakan terbaru pemerintahan Biden untuk mencegah apa yang dilihat para pejabat sebagai meningkatnya ancaman serangan siber China.

BACA JUGA:  Tangkal Serangan Dunia Maya, Joe Biden Tingkatkan Keamanan Siber di Pelabuhan AS

Biden menandatangani perintah eksekutif minggu ini yang bertujuan untuk melindungi data pribadi orang Amerika dengan lebih baik seperti catatan kesehatan dan keuangan dari musuh asing seperti China dan Rusia. 

Biden dan pejabat lainnya mencatat bahwa China telah memberlakukan pembatasan luas terhadap mobil Amerika dan kendaraan asing lainnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada hari Kamis bahwa perintah Biden yang membatasi akses terhadap data pribadi warga Amerika “melampaui konsep keamanan nasional.”

Tindakan Biden “adalah praktik diskriminatif yang jelas-jelas ditujukan pada negara-negara tertentu,” kata juru bicara Biden, Mao Ning. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co