GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan pendapatnya mengenai isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan pengamat politik melalui unggahan video di kanal YouTube Rocky Gerung Official.
BACA JUGA: Amarah Politikus Top Gerindra Mengejutkan, Skakmat Jubir Prabowo
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini menilai bahwa isu reshuffle kabinet Jokowi itu tidak penting.
Pasalnya, isu reshuffle itu mau dibuat ramai juga tidak ada fungsinya.
"Tidak penting sebetulnya. Isu reshuffle itu isu mau dibikin ramai juga tidak ada fungsinya, didiamkan juga pasti berjalan," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Selasa (20/4).
"Jadi kita harus hentikan cara berpikir yang parsial," lanjutnya.
BACA JUGA: Impiannya Bakal Terkabul, Keberuntungan 4 Zodiak Gila-gilaan
Rocky Gerung membeberkan, bahwa masyarakat lebih baik membicarakan tentang potensi Indonesia terjebak di dalam rezim semi otoritarian daripada isu reshuffle.
"Mending kita bicara hal yang besar, itu tentang potensi Indonesia terjebak di dalam rezim yang semi otoritarian dan kemudian bergerak ke arah new authoritarianism," ungkap Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, lebih baik juga membicarakan tentang potensi Indonesia dikucilkan dunia, karena Pemerintahannya tidak mengikuti etika lingkungan.
"Mending kita bicara potensi Indonesia dikucilkan karena tidak comply dengan etika lingkungan," jelas Rocky Gerung.
"(dan) Potensi Indonesia disingkirkan dari Pemerintahan bersih karena korupsi terus," sambungnya.
Oleh sebab itu, menurutnya lebih penting untuk dibicarakan daripada isu reshuffle kabinet.
"Saya kira mesti bicara itu, hal-hal yang konseptual dan mendasar," jelas Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News