GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun turut memberikan komentarnya terkait isu reshuffle kabinet yang menyeret nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Refly menjelaskan, untuk membicarakan kinerja Nadiem, publik harus menilainya dari prestasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara keseluruhan.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Itu Nyata, Bambang Brodjonegoro Top, Nadiem Out
“Dari sana baru kita bisa lihat jawabannya,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (22/4).
Menurut Refly, jawaban yang akan terlihat adalah antara Presiden Jokowi hanya ingin mengganti Nadiem atau ada hal substantif terkait program-program di kementerian.
“Ini penting untuk dilihat. Jangan sampai kita menyalahkan Nadiem, tetapi akal persoalannya bukan di Nadiem,” ungkapnya.
Advokat itu mengatakan kalau isu perombakan kabinet hanya sekadar permainan kekuasaan untuk merebut kursi Mendikbud, maka pergantian menteri tak akan memecahkan persoalan yang ada.
“Mengganti Nadiem dengan orang lain tak akan memecahkan persoalan yang ada,” katanya.
Namun, jika perombakan kabinet memang karena ada kelemahan dari Nadiem, maka publik bisa berharap akan ada sosok yang lebih baik untuk menduduki jabatan Mendikbud.
“Mungkin masih ada harapan selama Presiden Jokowi masih memiliki dukungan. Namun, jika Presiden Jokowi tidak memiliki dukungan, ya hasilnya akan sama saja,” tuturnya.
BACA JUGA: Soal Reshuffle, Jokowi Disebut Galau Pilih PAN atau Muhammadiyah
Oleh karena itu, Refly memaparkan bahwa masyarakat Indonesia menghadapi dua pilihan dalam mengatasi masalah, yaitu mengganti orang atau sistem.
“Sebab, sistem itulah yang sebenarnya bekerja, Entah itu sistem kekuasaan atau sistem birokrasinya,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News