Fakta Mengejutkan Soal KRI Nanggala, TB Hasanuddin Bilang Begini

26 April 2021 06:10

GenPI.co - Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin membeberkan analisisnya terkait tragedi yang dialami KRI Nanggala 402.

Ia mengatakan, KRI Nanggala 402 itu di-retrofit tahun 2012 dengan menghabiskan anggaran sekitar USD75 juta atau sekitar Rp1,05 triliun. 

BACA JUGA: KRI Nanggala Dinyatakan Tenggelam, Pernyataan Jokowi Menggetarkan

"Retrofit itu bukan sekadar mengganti suku cadang, tetapi diperkirakan juga ada perubahan kontruksi dari kapal selam tersebut  terutama pada sistem senjata torpedonya," kata TB Hasanuddin dalam pesan elektroniknya, Minggu (25/4).

Di tahun yang sama, TB Hasanuddin mengungkap bahwa KRI Nanggala 402 melakukan uji penembakan tetapi gagal lantaran torpedonya tidak bisa diluncurkan karena sistem penutupnya bermasalah. 

Dalam peristiwa itu 3 orang prajurit terbaik gugur. Kemudian, tambahnya, kapal selam buatan tahun 1978 itu diperbaiki lagi oleh tim dari Korea Selatan. 

Maka dari itu, ia menduga hal ini sebagai penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402.

"Saya menduga pada hasil perbaikan ini ada hal-hal atau konstruksi yang tidak tepat sehingga KRI Nanggala 402 tenggelam. Ini sangat disayangkan," ucapnya.

Terkait hal ini, TB Hasanuddin meminta agar kapal selam sejenis yakni KRI Cakra 401 sebaiknya tidak dioperasikan dulu. 

"Jangan ada lagi korban prajurit," tegasnya.

Selain itu, Hasanuddin juga menyoroti jumlah kru KRI Nanggala 402 yang melebihi kapasitas. 

Menurutnya, jumlah kru maksimal kapal selam itu mestinya hanya 38 orang. Artinya kelebihan beban 15 orang.  

"Ada apa kok dipaksakan?," sergahnya. 

BACA JUGA: Kabar KRI Nanggala 402 dari KSAL Yudo Margono, Semoga Ada Harapan

Kapal Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada pukul 03:00 WITA di wilayah utara perairan Bali pada Rabu (21/4) lalu. 

Setelah 4 hari pencarian intensif, Sabtu (24/4) sejumlah benda yang berhasil ditemukan di dekat lokasi tumpahan minyak antara lain peluru torpedo, pipa pendingin dengan tulisan Korea Selatan, alas yang dipakai oleh ABK untuk salat, solar hingga pelumasan untuk naik turun periskop kapal selam. (esy/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co