Calon PDIP Bakal Dikeroyok 8 Parpol, Pilpres 2024 Rebutan Tokoh

26 April 2021 07:40

GenPI.co - Direktur Eksekutif Indomatrik Husin Yazid membeberkan hasil survei terbaru, sebanyak 31,90 persen masyarakat mendukung koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Alasannya, pasangan calon itu diwakili Prabowo Subianto yang akan berpasangan dengan putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.

BACA JUGA: Rekayasa Penjarakan Habib Rizieq Terkuak, Saksi Tampak Tertekan

Sementara, pasangan koalisi lainnya terpaut tak terlalu jauh.

"Sosok Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, sebagai asumsi terbangunnya koalisi partai Golkar, PKB dan PPP sekitar 26,52 persen," jelas Husin Yazid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/4).

"Begitu juga figur Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono, diasumsikan terbangunnya koalisis partai PKS, Nasdem, PD dan PAN sebesar 31,87 persen," lanjutnya.

Menurut Husin Yazid, modal tingkat elektabilitas dari pasangan tersebut, disokong secara linier berbanding lurus dengan kepemilikan tingkat popularitas di mata publik.

BACA JUGA: Suara Lantang Habib Rizieq Membahana di Pengadilan: Anda Takut

Untuk kategori capres, kata Husin, Prabowo Subianto memiliki tingkat keterkenalan di publik sekitar 96,89 persen.

Menempati urutan kedua sosok birokrat Anies Baswedan dengan tingkat keterkenalan 81,46 persen.

"Figur Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga berpotensi besar maju 2024, menempati urutan ketiga dengan tingkat keterkenalan di mata publik sebesar 69,85 persen," jelasnya.

Selanjutnya, kategori cawapres, Puan Maharani diasumsikan berpotensi besar diusung PDIP. Ia memiliki tingkat keterkenalan sekitar 72,55 persen.

Selain itu, figur Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) keterkenalannya di angka 73,30 persen. Sedangkan, figur Muhaimin Iskandar diasumsikan berpeluang besar diusung partai, dengan tingkat keterkenalan sebesar 68,35 persen.

Sementara itu, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan membeberkan pandangannya terkait wacana bergabungnya partai-partai Islam menjelang Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan Refly Harun dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.

Sebelumnya, wacana tersebut makin mengemuka setelah pengamat politik dari Lembaga Survei Politik Konsepindo Veri Muhlis Ariefuzzaman berpendapat, bahwa hal tersebut bisa saja terjadi meskipun peluangnya cukup berat.

Karena dalam konteks Pilpres 2024, jika nama-nama calon yang terkuat adalah tokoh dari non partai, peluang menggandeng parpol Islam itu bisa saja dilakukan meskipun cukup berat.

Maka, Veri Muhlis menilai bahwa Anies Baswedan dapat disebut sebagai kunci dalam konstelasi politik di 2024 mendatang.

Merespons hal itu, Refly Harun pun langsung menyampaikan pendapatnya.

"Tokoh yang diajukan itu memang sebaiknya mewakili kelompok Islam modernis dan tradisionalis," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Sabtu (24/4).

Refly Harun menilai bahwa satu hal memungkinan yang bisa menyatukan ini semua adalah pragmatisme. 

Menurut pengamat politik ini, para partai Islam itu akan melihat peluang menang dalam Pilpres 2024

"Kalau Anies Baswedan dinilai sebagai calon yang punya peluang untuk menang, sesungguhnya poros itu akan bisa terbentuk," tegas Refly Harun.

"Bahkan bisa dikatakan ‘poros Islam plus’. Bisa jadi tiba-tiba calon PDIP dikeroyok delapan partai politik yang bersatu, who knows?" sambungnya.

Oleh sebab itu, menurut Refly Harun, pemilihan Presiden bukanlah persoalan pemilihan tokoh itu dari mana, tapi lebih pada persona orangnya.

"Dan itulah yang terbukti dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Jokowi (Joko Widodo)," jelas Refly Harun.

"Jadi, dicalonkan oleh kelompok apa pun, sepanjang memang orang itu populer dan kuat, maka peluangnya tetap ada," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co