GenPI.co - Sepak terjang mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman dikuliti habis oleh lawan politiknya. Berbagai analisis dan spekulasi pun tersebar membuat 'tangan kanan' Habib Rizieq Shihab ini terpojok.
Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando blak-blakan memberikan spekulasi soal Munarman. Menurutnya, mungkin sekali pada awalnya hanya pejuang penegak syariah biasa.
BACA JUGA: Akhirnya Aziz Yanuar Beber Bahan Peledak di Bekas Markas FPI
Organisasi yang dinaunginya saat itu, yakni FPI, juga bukan kumpulan teroris.
Namun, kehadirannya dalam acara baiat ISIS di Makassar pada 2015 dinilai mulai mengubahnya.
"Mulai agak lain ideologinya dengan Rizieq. Dia percaya gerakan yang lebih revolusioner," jelas Ade Armando saat dihubungi GenPI.co, Jumat (30/4).
Meskipun demikian, geraknya masih terbatas di FPI. Sebab, organisasi itu masih memiliki Habib Rizieq yang masih harum dengan posisinya sebagai Imam Besar.
BACA JUGA: Munarman Digiring di Kandang Terorisme, Pakar: Semacam Skenario
Namun, saat Habib Rizieq ke Arab Saudi, ada kesan FPI mulai dikendalikan oleh Munarman.
"Dia makin kuat untuk menjadikan tempat berkumpulnya orang yang bukan FPI asli, dalam artian bukan ideologi wahabinya Rizieq," ungkap Ade Armando.
Munarman pun diduga mulai bergerak ke arah politis dan revolusioner.
"Walau dia sepertinya bukan master mind, masih ada di atas lagi yang mengendalikan peristiwa ini," beber Ade Armando.
Sebelumnya, peran Munarman dalam kegiatan baiat ISIS juga dibeberkan pegiat media sosial Denny Siregar.
Denny Siregar membeber aksi Munarman usai debat dengan Najwa Shihab via Twitter.
Pendukung Jokowi ini pun mengunggah sebuah tulisan di fanpage Facebook-nya. Judul tulisan itu juga menggelitik, yakni ‘Munarman Panik’ pada, Sabtu (10/4).
Menurut Denny Siregar, bahwa dalam wawancara dengan Najwa Shihab, Munarman berkilah dengan menyebut dirinya membawakan materi mengenai counter terorism di acara yang digelar di markas FPI Makassar pada 2015 silam.
Sebagaimana diketahui, video acara FPI itu menjadi viral lantaraan ada baiat ISIS di dalamnya.
"Dia bilang, kalau dia di acara Makassar itu berbicara tentang counter terorism di depan hadirin. Padahal dari judul acara di Makassar itu "Menegakkan Syariah Daulah Islamiyah" sudah jelas itu acara dengan maksud tujuan apa," jelas Denny Siregar.
Tak hanya itu, Denny Siregar juga menyebut dua tokoh lain yang turut menjadi pembicara di acara baiat ISIS itu.
Pembicara pertama bernama Fauzan al Anshari. Denny mengatakan, sosok tersebut adalah ketua bidang di Majelis Mujahidin pimpinan Abu Bakar Baasyir.
"Sudah jelas dong, tujuan acara itu apa? Karena Abu Bakar Baasyir sendiri sudah berbaiat ke ISIS. Fauzan sendiri nggak lama sesudah acara itu meninggal karena sakit," bebernya.
Selain itu, pembicara lainnya adalah M Basri. Disebutkan, orang tersebut adalah terlibat jaringan teroris dan otak percobaan pembunuhan Gubernur Sulsel tahun 2012.
Sebelumnya, M Basri ditangkap oleh Densus 88 Antiteror dan dijebloskan di Nusakambangan. Ia kemudian diketahui meninggal di ruang tahanan lantaran mengalami gagal jantung.
"Dari dua pembicara yang sudah teridentifikasi teroris itu, kan lucu kalau Munarman sebagai salah satu pembicara nggak tahu itu acara apa? Bohong lu gampang ketahuan, Man..," kata Denny Siregar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News